Home Politik Survei Indikator: 83,7% Masyarakat Kesulitan Dapatkan Minyak Goreng

Survei Indikator: 83,7% Masyarakat Kesulitan Dapatkan Minyak Goreng

Jakarta, Gatra.com - Sebanyak 83,7% masyarakat mengaku mengalami kesulitan mendapatkan minyak goreng dalam beberapa waktu terakhir. Angka ini merupakan temuan survei dari Indikator Politik pada 14-19 April 2022.

“Kita sering mengalami kelangkaan beberapa barang, tetapi tidak ada yang semasif ini minyak goreng,” ucap Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhfadi di YouTube Indikator Politik Indonesia pada Selasa (26/04).

Populasi survei ini adalah Warga Negara indonesia berusia 17 tahun atau lebih dan mereka yang sudah menikah. Penarikan sampel menggunakan metode multistage random sampling.

Adapun jumlah sampel basis sebanyak 1.220 orang. Dengan asumsi metode simple random sampling, ukuran sampel basis 1.220 responden memiliki toleransi kesalahan (margin of error--MoE) sekitar ±2.9% pada tingkat kepercayaan 95%. Sampel berasal dari seluruh provinsi yang terdistribusi secara proporsional.

Dari survey itu ditemukan, mayoritas (83,7%) mengalami kesulitan mendapatkan minyak goreng. Adapun yang tidak mengalami kesulitan adalah 16,3%.

Kemudian sebanyak 73,1% responden yang terpilih secara acak itu mengatakan bahwa kelangkaan minyak goreng terjadi akibat harga dan permintaan pasar internasional meningkat sehingga produsen lebih banyak menjual ke luar negeri. Lalu 16,7% respoden menyatakan bahwa kelangkaan ini karena produksi sawit nasional yang turun.

Masih terkait minyak goreng, 71,8% respoden percaya dan 14,9% respoden sangat percaya dengan adanya mafia minyak goreng di balik kelangkaan dan kenaikan harga minyak goreng. Kemudian 7,3% responden kurang percaya, 1,7% tidak percaya sama sekali dan 4,3 menyatakan tidak tahu/tidak jawab.

74