Home Regional Arus Mudik, Warga Raup Rezeki di Jalan Lingkar Brebes-Tegal

Arus Mudik, Warga Raup Rezeki di Jalan Lingkar Brebes-Tegal

Brebes, Gatra.com – Jalan Lingkar Utara (Jalingkut) Brebes-Tegal, Jawa Tengah, menjadi jalur alternatif di wilayah Pantai Utara (Pantura) saat arus mudik Lebaran tahun ini. Keberadaan ruas jalan yang membentang 17 kilometer ini pun menjadi berkah bagi masyarakat sekitar.

Tak hanya melalui jalan Pantura, banyak pemudik yang menggunakan jalan tersebut dalam perjalanan menuju ke kampung halamannya masing-masing. Selain kondisinya lebih mulus karena baru tahun lalu selesai dibangun, melalui jalan ini juga bisa lebih meringkas jarak tempuh.

Ramainya pemudik yang melintas dimanfaatkan warga sekitar untuk mengais rezeki dengan mendirian warung dadakan di pinggir jalan tersebut. Warung-warung dengan bangunan semi permanen ini menawarkan tempat beristirahat sejenak, makanan, minuman, dan toilet.

Toni (42), warga Desa Kedunguter, Kecamatan Brebes, Kabupaten Brebes ini baru dua hari mendirikan warung berukuran 3x6 meter di Jalingkut atau sejak H-3 Lebaran.

"Awalnya mau buat bikin bengkel, tapi karena ada arus mudik dan ramai pemudik yang lewat, jadi saya alokasikan sebagai warung sekaligus rest area. Di sini jualannya minuman dingin, minuman hangat, kopi, mi rebus, mi goreng, rokok," ujarnya, Sabtu (30/4).

Menurut Toni, dalam sehari, sedikitnya ada sepuluh pengendara atau pemudik yang berhenti di warungnya untuk makan atau minum sembari beristirahat sejenak. Namun dia enggan menyebutkan omzet per harinya.

"Omzetnya saya tidak bisa sebutin, tapi lumayan. Paling tidak bisa buat kulakan lagi," ucapnya.

Amin Nasirin (58), warga lainnya yang juga mendirikan warung dadakan di tepi Jalingkut, mengaku sudah berjualan selama tiga hari. "Buat warung hanya selama arus mudik saja," katanya.

Amin menyebut sehari bisa memperoleh Rp500 ribu dari banyaknya pemudik yang berhenti untuk makan dan minum sekaligus beristirahat. "Rata-rata yang mampir lumayan banyak. Kemarin-kemarin bisa sampai sekitar 40 orang," ungkapnya.

Menurut Amin, penghasilan tersebut bisa digunakan untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari. Sebab, penghasilannya sebagai petani tambak sudah menurun imbas abrasi yang melanda pesisir Pantura. "Kalau selesai arus mudik, rencana juga mau usaha pemancingan," ucapnya.

Amin mengatakan, Jalingkut memang tergolong jalan baru. Akibatnya, banyak pemudik yang sempat bingung ketika melintas di jalan tersebut.

"Rata-rata yang mampir tanya jalan ini daerah mana, arahnya ke mana. Ya karena jalan baru, jadi masih banyak yang bingung," ujarnya.

1077