Home Gaya Hidup Murah dan Minimalis, Susuri Indahnya Hutan Mangrove Ayah

Murah dan Minimalis, Susuri Indahnya Hutan Mangrove Ayah

Kebumen, Gatra.com-Selama masa pandemi COVID-19 yang berlangsung sejak awal tahun 2020, banyak objek wisata (obwis) yang berhenti beroperasi. Salah satu yang terdampak adalah wisata hutan mangrove di Pantai Logending, Kecamatan Ayah, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah. Namun, seiring menurunkan kasus positif COVID-19, pengelola hutan mangrove Ayah pun siap menyambut para pelancong.

Hutan mangrove Ayah, letaknya berdekatan dengan Pantai Logending, hanya dipisahkan oleh muara Sungai Ijo. Pengunjung bisa masuk lewat Rumah Makan Seafood Bu Nanang, terus ke dalam. Meskipun jalanan belum diaspal, tapi aman untuk pengendara dan terlihat lebih asri. Bupati Kebumen, Arif Sugiyanto pun tak segan mempromosikannya usai melakukan peninjauan kesiapan obwis menjelang Idulfitri 1443 Hijriah.

"Hutan mangrove Kebumen ini masih sangat asri, sejuk, tanamannya lebat, luas dan sudah dibangun jembatan kayu. Membuat kita leluasa menelusuri rimbanya hutan mangrove, asyik sekali," ujar Arif.

Tiket masuk ke.lokasi mangrove seluas 18 hektar ini pun sangat murah, hanya Rp10.000 per orang. Selain suasana adem, pengunjung bisa melihat berbagai jenis fauna serta menikmati pemandangan pegunungan Ayah yang cantik.

"Lebih asyik kalau kita menelusurinya pakai perahu kano dayung sendiri, atau mau pakai perahu mesin di sini juga sudah banyak disediakan untuk wisatawan. Pokoknya asyik dan manglingi," promo Arif.

Ia menambahkan, pihaknya akan terus berkoordinasi dengan pemerintah desa dan kelompok masyarakat untuk mengembangkan wisata ini lebih maju. Bupati meyakini, hutan mangrove ini bisa menjadi magnet untuk menarik pelancong dari kabupaten lain, seperti Banyumas, Cilacap dan sekitarnya.

"Hutan mangrove ini adalah aset yang harus kita jaga, dan dilestarikan, karena keindahannya ini saya kira bisa menarik wisatawan dari kabupaten lain. Apalagi letaknya berbatasan langsung dengan Cilacap dan Banyumas. Lampu-lampu ini akan kita tata biar kalau malam hari terlihat terang, tapi tetap jangan sampai mengganggu fauna yang ada di dalam karena ada banyak bangau," jelasnya.

Mengembangkan hutan mangrove juga lebih murah dan efisien untuk mencegah abrasi. "Hutan dari segi apapun masih banyak manfaatnya daripada madorotnya. Bahkan tidak ada madorotnya. Karena mencintai hutan berarti mencintai kehidupan," kata Arif.

1815