Home Internasional Puluhan Warga Dievakuasi dari Pabrik Baja Azovstal Mariupol

Puluhan Warga Dievakuasi dari Pabrik Baja Azovstal Mariupol

Bezimenne, Gatra.com - Lebih dari 50 warga sipil dievakuasi dari pabrik baja Azovstal Mariupol dalam konvoi menggunakan kendaraan yang membawa logo  PBB, pada pada hari Minggu. Langkah ini menandakan kesepakatan telah dicapai untuk meringankan pengepungan dalam konflik Rusia-Ukraina.

Reuters, Minggu (1/5) melaporkan, pengepungan Mariupol, di mana pasukan Rusia dan Ukraina saling serang selama hampir dua bulan, telah mengubah kota pelabuhan itu menjadi gurun dengan jumlah korban tewas yang tidak diketahui dan ribuan orang berusaha bertahan hidup tanpa air, sanitasi, atau makanan.

Kota ini berada di bawah kendali Rusia meski beberapa pejuang dan warga sipil tetap bersembunyi di Azovstal - pabrik besar di era Soviet yang didirikan Josef Stalin dan dirancang dengan labirin bunker dan terowongan untuk menahan serangan musuh.

“Dalam kesepakatan evakuasi, sekitar 40 warga sipil tiba pada hari Minggu di pusat akomodasi sementara, setelah meninggalkan daerah sekitar pabrik Azovstal,” kata seorang fotografer Reuters.

Foto-foto Reuters menunjukkan warga sipil tiba di desa Bezimenne di Wilayah Donetsk yang didukung Rusia, sekitar 30 km timur (20 mil) Mariupol, dengan plat nomor Ukraina dalam konvoi dengan pasukan Rusia dan kendaraan dengan simbol PBB.

Kemudian, kelompok lain, berjumlah sekitar 14 orang, tiba di pusat akomodasi, kata fotografer Reuters.

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengatakan setelah bertemu dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky di Kyiv pada hari Kamis, maka dilakukan diskusi intensif yang memungkinkan berlangsungnya evakuasi Azovstal.

Seorang juru bicara PBB mengatakan bahwa dia tidak dapat berkomentar mengenai masalah tersebut. Seorang staf wali kota Mariupol menyatakan masa tenang, sambil menunggu pernyataan resmi mengenai evakuasi.

“Dua kelompok warga sipil meninggalkan daerah pemukiman di sekitar lokasi pabrik Azovstal pada hari Sabtu,” kata kementerian pertahanan Rusia pada hari Minggu.

Sebuah video yang dirilis kementerian pertahanan Rusia pada hari Minggu menunjukkan kendaraan dengan simbol PBB dan Palang Merah membawa sejumlah pengungsi. Reuters tidak dapat memverifikasi video dari kementerian pertahanan.

Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan "operasi militer khusus" diperlukan karena Amerika Serikat menggunakan Ukraina untuk mengancam Rusia dan Moskow harus membela penutur bahasa Rusia dari penganiayaan.

Dia mengatakan Ukraina dan Rusia pada dasarnya adalah satu negara. Ukraina sedang memerangi perampasan tanah imperialis oleh Rusia, dan bahwa klaim genosida Putin adalah omong kosong.

5028