Karanganyar, Gatra.com - Paguyuban warga Karanganyar Rantau (Pagaranyar) mengapresiasi pemerintah yang telah memfasilitasi pulang mudik Idul Fitri 1443 H. Kini, puluhan ribu pemudik mulai kembali ke perantauan secara mandiri maupun difasilitasi armada gratis.

"Semua pemudik bersyukur bisa pulang kampung. Silahturahmi dengab keluarga. Dengan kondisi yang sehat, aman dan nyaman di Bumi Karanganyar. Terima kasih kepada pemerintah pusat dan pemerintah daerah yang sudah memberi fasilitas mudik mandiri maupun ikut bantuan pemerintah," kata Ketua Pagaranyar, Sukirdi Suryo kepada Gatra.com, Sabtu (7/5).

Para pemudik di kampung halaman, lanjutnya, bukan sekadar silaturahmi dengan keluarga. Namun juga menggerakkan perekonomian lokal. Ia meyakini para pemudik membawa uang yang tidak sedikit untuk dibelanjakan di daerah. Menurutnya, poin ini patut diperhitungkan pemerintah dalam memulangkan pemudik serta mengembalikannya ke perantauan.

"Tempat wisata, resto dan kafe, semua penuh dengan acara halalbihalal. Perputaran uangnya luar biasa," katanya.

Ia mengaku kemacetan maupun kepadatan lalu lintas selama arus mudik perihal lazim. Puncak arus mudik sudah dilalui pemudik pada 6-7 Mei lalu. Kini, mereka mempersiapkan kembali ke perantauan di Jabodetabek dan Bandung. Sukirdi mengatakan, jumlah anggotanya mencapai 35 ribu jiwa asal Karanganyar dan sebagian Sragen.

"Mulai Jumat kemarin sudah ada yang balik. Semua sudah terprogram dengan baik. Pelayanan bus AKAP di setiap titik pemberangkatan berjalan baik dan armada cukup tersedia," katanya.

Pagaranyar mengamati kepulangan ke perantauan menggunakan kendaraan pribadi dan armada balik gratis milik pemerintah maupun swasta.

"Untuk program arus balik gratis Kemenhub memfasilItasi balik gratis. Titik pemberangkatan untuk wilayah Solo raya termasuk Karanganyar dari Terminal Wonogiri," katanya.