Home Internasional Serangan Rudal Hantam Gedung Sekolah, G7 Gencar Upayakan Isolasi Ekonomi Rusia

Serangan Rudal Hantam Gedung Sekolah, G7 Gencar Upayakan Isolasi Ekonomi Rusia

Mariupol, Gatra.com - Sebuah sekolah di Bilogorivka, desa bagian timur Ukraina terkena hantaman rudal milik Rusia pada Sabtu (7/5) kemarin. Ledakan terjadi tepat di tengah gedung yang menjadi salah satu tempat penampungan sekitar 90 orang warga sipil Ukraina itu.

Gubernur wilayah Luhansk, Serhiy Gaidai mengatakan bahwa sekitar 60 orang diperkirakan tewas akibat hantaman rudak itu. “Hampir tidak ada harapan ada yang selamat. Bom udara meledak di tengah (gedung). 27 diselamatkan. Sekitar 60 orang kemungkinan tewas ," tulis Gaidai di aplikasi perpesanan Telegram seperti diberitakan Reuters.

Sayangnya, hingga saat ini pernyataan Gaidai itu masih belum bisa dikonfirmasi oleh Pemerintah Rusia. Ukraina dan sekutu Baratnya menuduh pasukan Rusia menargetkan warga sipil dalam perang. Tentu saja Moskow membantah tuduhan itu.

Di sisi lain, pasukan Rusia juga terus menembaki pertahanan terakhir perlawanan Ukraina di reruntuhan pelabuhan tenggara Mariupol. Wakil Komandan Resimen Azov yang bersembunyi di pabrik baja Azovstal memohon kepada masyarakat internasional untuk membantu mengevakuasi tentara yang terluka.

“Kami akan terus berjuang selama kami masih hidup untuk mengusir penjajah Rusia,” kata Kapten Sviatoslav Palamar dalam konferensi pers online.

Berdasarkan data PBB, sekitar 170 warga sipil berhasil dievakuasi dari daerah Mariupol pada Minggu (8/5). Dengan ini, total yang selamat selama operasi penyelamatan dalam satu minggu terakhir menjadi sekitar 600 orang.

Di bulan ketiga peperangan Rusia-Ukraina ini, para pemimpin negara anggota G7 menyebut akan melakukan isolasi ekonomi Rusia. Selain itu juga mereka mengatakan akan meningkatkan kampanye melawan invasi Rusia pada Ukraina itu.

Presiden Amerika Serikat, Joe Biden dan para pemimpin G7 lainnya mengadakan panggilan video dengan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskiy untuk menunjukkan persatuan menjelang Peringatan Hari Kemenangan PD II Rusia pada Senin (9/5). Mereka juga mengatakan pihaknya berkomitmen untuk menghapus atau melarang minyak Rusia dan mengecam invasi Presiden Vladimir Putin ke Ukraina.

“Tindakannya mempermalukan Rusia dan pengorbanan bersejarah rakyatnya,” kata para pemimpin G7 dalam sebuah pernyataan. Pernyataan ini merujuk pada peran Soviet Rusia dalam mengalahkan Nazi Jerman 77 tahun lalu.

AS juga mengusulkan sanksi lain untuk menargetkan lebih banyak dampak terhadap perekonomian Rusia yang menjadi sumber daya perang. Joe Biden telah mengeluarkan kebijakan baru seperti pembatasan visa pada lebih dari 2.500 pejabat militer Rusia.

172