Home Gaya Hidup Kirab Gunungan Ketupat dan Lepat Tradisi Syawalan di Pati

Kirab Gunungan Ketupat dan Lepat Tradisi Syawalan di Pati

Pati, Gatra.com - Tradisi Syawalan di Dukuh Karangdalem, Desa/Kecamatan Gembong, Kabupaten Pati, Jawa Tengah, yang sempat hilang kembali digelar. Meski dengan pembatasan ketat dengan hanya mengarak satu gunungan ketupat dan lepat, tetapi animo masyarakat, khususnya anak-anak jelas terlihat.

Gunungan yang menjulang dari ribuan ketupat dan lepat itu, nampak diarak keliling desa. Sementara tetabuhan rebana dan senandung selawat terdengar mengiringi tradisi budaya tersebut.

Meski dihelat secara sederhana, tetapi tak menurunkan antusiasme masyarakat untuk menyemarakkan kirab Syawalan.

Ketua Panitia, Abdul Jalil mengatakan, secara total ada sebanyak 2.000 ketupat dan lepat pada gunungan. Setelah dikirab keliling kampung dan didoakan, selanjutnya dibagikan kepada warga dengan mengunjungi setiap rumah. Ini dilakukan untuk menghindari terjadinya pagebluk.

"Kita gelar sesuai protokol kesehatan (prokes) demi kebaikan bersama. Filosofi ketupat, dari dua bilah janur yang lemah, mampu menjadi wadah yang kuat. Sehingga kami berharap kepada Allah SWT, agar kerukunan dan kesejahteraan masyarakat semakin lekat. Dalam gunungan itu ada kontribusi seluruh warga," ujarnya, Senin (9/5).

Ketua MWC NU Gembong, Kiai Sholikhin berharap, agar budaya seperti ini tetap lestari dan tidak terkikis oleh zaman. Iapun meminta, khususnya generasi milenial supaya tetap menyintai budaya lokal dan mampu mengambil nilai kearifan lokal yang terkandung.

"Perlu ditambahkan sentuhan anak muda dalam hal melestarikan budaya, agar tidak terkesan kuno dan tetap diminati anak-anak muda kita," pesannya.

2379