Home Regional AirNav Terima Puluhan Laporan Balon Udara Liar Saat Libur Lebaran

AirNav Terima Puluhan Laporan Balon Udara Liar Saat Libur Lebaran

Pekalongan, Gatra.com - Pelepasan balon udara yang bisa membahayakan aktivitas penerbangan masih marak terjadi. Perum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (Perum LPPNPI) atau AirNav Indonesia mencatat adanya puluhan laporan keberadaan balon udara liar selama libur Lebaran.

Direktur Keselamatan, Keamanan, dan Standardisasi AirNav Indonesia, Bambang Rianto mengatakan, pihaknya menerima 28 Pilot Report atau laporan oleh pilot terkait balon udara liar yang terbang bebas di sejumlah titik ruang udara di atas pulau Jawa, di antaranya di wilayah Semarang, Pekalongan, dan Yogyakarta.

“Sejauh ini balon udara liar yang diterbangkan masih banyak, tetapi Airnav dapat datanya dari laporan penerbang di udara atau yang disebut dengan Pilot Report. Ada 28 yang dilaporkan oleh penerbang yang bertemu atau melihat balon udara liar diterbangkan bebas di udara, terhitung dari 2-7 Mei 2022,” ujar Bambang, Selasa (10/5).

Menurut Bambang, jumlah balon udara liar yang ditemukan pada tahun ini cenderung lebih menurun dibandingkan pada 2017 dan 2018 yang angkanya mencapai sekitar 70 balon udara liar. Dia berharap, di tahun-tahun mendatang bisa terwujud zero balon udara liar.

"Kami harapkan tidak bertambah banyak kembali pada tahun-tahun mendatang," tutur Bambang.

Bambang mengatakan, sesuai undang-undang dan Peraturan Pemerintah (PP) Tahun 2012, Perum LPPNPI atau Airnav Indonesia menjadi satu-satunya lembaga pengelola pengelola pelayanan navigasi penerbangan yang melayani seluruh pergerakan pesawat di wilayah udara Indonesia.

AirNav mengimbau dan terus berkomitmen mengawal agar setiap balon diterbangkan dengan cara ditambatkan sesuai dengan regulasi yang ditetapkan oleh Kementerian Perhubungan melalui Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 40 Tahun 2018 tentang Penggunaan Balon Udara Pada Kegiatan Budaya Masyarakat.

Menurut Bambang, pelaksanaan kegiatan penerbangan balon udara dan keselamatan udara harus terus disinergikan seperti dilakukan dalam Festival Balon Udara Tambat di Kota Pekalongan yang biasanya digelar setiap tahun. Kegiatan ini bisa menjadi wadah para komunitas balon udara untuk menjaga tradisi dan menggali potensi lokal daerah.

"Kami sangat menghormati tradisi penerbangan balon udara di masyarakat yang diadakan setahun sekali, sehingga balon udara ini bisa meningkatkan perekonomian daerah, pariwisata, dan potensi lokal," imbuhnya.

1055