Palembang, Gatra.com - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel), mencatat pertumbuhan ekonomi di Bumi Sriwijaya pada triwulan I tahun 2022 atau year-on-year (yoy) tumbuh tinggi menjadi 5,15 persen.

“Dimana pertumbuhan tertinggi terjadi pada Komponen Ekspor Luar Negeri sebesar 14,73 persen,” ujar Kepala BPS Provinsi Sumsel, Zulkipli di Palembang, Selasa (10/5).

Menurutnya, hal tersebut disebabkan meningkatnya nilai dan volume ekspor pada beberapa komoditas utama. Mulai dari ekspor bahan bakar mineral sebesar 51,51 persen, ekspor kayu sebesar 48,91 persen dan ekspor bubur kayu 14,61 persen.

“Bukan itu saja, Komponen PK-RT juga mengalami pertumbuhan sebesar 6,19 persen,” katanya.

Dikatakannya, ekonomi Sumsel para triwulan I tahun 2022 dibanding triwulan IV tahun 2021 (q-to-q) mengalami pertumbuhan sebesar 0,03 persen.

“Pertumbuhan terjadi pada 7 lapangan usaha, sedangkan kontraksi terjadi pada 10 lapangan usaha. Lapangan Usaha Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 10,30 persen, diikuti oleh Jasa Perusahaan yang tumbuh 2,36 persen dan Industri Pengolahan sebesar 1,33 persen,” jelasnya.

Kemudian, sambungnya, untuk tingkat pengangguran terbuka pada Februari 2022 mencapai 4,74 persen, angka ini turun sebesar 0,43 persen jika dibandingkan dengan capaian Februari 2021.

“Jumlah angkatan kerja di Provinsi Sumsel pada Februari 2022 sebanyak 4,40 juta orang turun 40,1 ribu orang dibanding Februari 2021. Sejalan dengan penurunan jumlah angkatan kerja, TPAK (Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja) juga mengalami penurunan sebesar 0,62 persen poin,” tuturnya.

Selain itu, lanjutnya, ditinjau dari struktur lapangan pekerjaan yang mengalami peningkatan persentase terbesar adalah Perdagangan Besar dan Eceran (1,42 persen poin).

“Sementara sektor yang mengalami penurunan terbesar yaitu sektor Jasa Lainnya (1,23 persen poin),” katanya.