Pati, Gatra.com – Desa Jrahi, Kecamatan Gunungwungkal, Kabupaten Pati, Jawa Tengah, selama ini dikenal sebagai satu dari sekian daerah penghasil kopi di Bumi Mina Tani. Namun, desa yang terletak di lereng pegunungan Muria ini memiliki kekayaan lain yang tidak terdapat di daerah lain, yakni keeksotisan alam yang masih asri.
Sehingga wajar, jika Jrahi selalu menjadi pilihan berwisata saat musim liburan tiba. Di sini pelancong bisa menghirup segarnya udara khas pegunungan, sembari melihat beningnya air yang mengucur deras dari air terjun.
Tidak hanya satu air terjun, wisatawan juga dapat merasakan keelokan air terjun lain di desa yang sama. Mengingat, Jrahi terkenal dengan surganya air terjun di Pati. Meski begitu, baru tiga air terjun yang telah memiliki akses yang mudah dan biasa dikunjungi wisatawan.
Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Jrahi, Parlan mengatakan, sementara ini baru tiga air terjun yang dikelola yakni Grenjengan Sewu, Grenjengan Sunda, dan Grenjengan Kole.
“Selain tiga air terjun itu masih ada lagi. Karena kita masih kesulitan menata aksesnya. Sementara ini kita fokus di tiga air terjun tersebut, itu pun baru sebagian akses yang telah kita tata,” ujarnya, Jumat (13/5).
Disebutkannya, air terjun yang berada di Desa Jrahi tidak pernah mengalami kekeringan, meskipun saat musim kemarau. Gemericik air semakin lengkap, karena ditopang jernihnya air dan rimbunnya pohon di sekitar lokasi.
“Rata-rata ketinggian air terjunnya mencapai 15 meteran. Bahkan ada yang lebih tinggi lagi. Belum ada ticketing, paling parkir saja Rp2.000 untuk sepeda motor,” ungkapnya.
