Palembang, Gatra.com - Wakil Gubernur (Wagub) Sumatera Selatan (Sumsel), Mawardi Yahya optimistis angka stunting pada anak di wilayahnya dapat turun hingga 5% per tahunnya.

Hal itu diungkapkanya saat menghadiri Apel Siaga Tim Pendamping Keluarga (TPK) secara virtual yang diselenggarakan oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) di Kabupaten Subang, Jawa Barat, Kamis (12/5).

Menurutnya, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumsel sendiri menargetkan angka stunting tiga tahun ke depan dapat diturunkan sejalan dengan target yang ditetapkan oleh pemerintah pusat. Pasalnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menargetkan angka stunting turun hingga 14% pada 2024 mendatang.

“Adanya TPK tersebut kian membuat kami semakin yakin angka stunting di Provinsi Sumsel dapat turun menjadi 5% per tahun,” ujarnya.

Mawardi makin optimistis lantaran kini telah membentuk TPK hingga tingkat desa di Bumi Sriwijaya. TPK tersebut siap mendampingi dan memberikan arahan untuk para calon ibu.

“Jadi, program penurunan stunting di Provinsi Sumsel terus dilakukan. Bahkan, kami sudah membentuk TPK hingga desa yang regulasinya di lapangan terus digalakkan,” katanya.

Sementara itu, Deputi Bidang ADPIN BKKBN, Sukaryo Teguh Santoso mengatakan bahwa sebagai salah satu Program Strategis Nasiona (PSN), penurunan stunting di Indonesia terus menjadi perhatian. Apel siaga ini merupakan salah satu upaya pencegahan stunting dengan membentuk tim percepatan pencegahan stunting di Indonesia yakni melalui TPK.

Menurutnya, TPK yang dibentuk terdiri dari bidan, TP PKK, dan kader KB dan tersebar di 524 kabupaten dan kota untuk mendampingi para keluarga baru dan para calon pengantin baru yang ingin menikah, ibu hamil dan menyusui.

“Dibentuknya TPK ini untuk memberikan pengarahan bagi para ibu hamil, ibu menyusui, pasangan baru dan pasangan yang ingin menikah,” katanya.