Karanganyar, Gatra.com- Festival Budaya Rakyat Caping Sewu di Bukit Sosogan, Desa Rejosari, Kecamatan Gondangrejo, Karanganyar, Jateng memberi nilai tambah wisata edukasi Museum Manusia Purba Sangiran. Event tersebut menyuguhkan seni pertunjukan tradisi maupun akulturasi. Selain itu, pengunjung dapat menikmati kuliner istimewa hidangan kampung.

Hiburan rakyat yang berlangsung sehari nonstop itu dimeriahkan atraksi reog ponorogo, barongsai, jaranan punokawan, romanz pitu etnic music, solo costume carnival, tari caping sewu, wayang alasan, bazar UMKM, karawitan, tari jatil, dan bujang ganong.

Meski lokasi festival berada di wilayah pinggiran, namun tak menyurutkan minat pengunjung melihat lebih dekat hiburan rakyat. Untuk mengakses lokasinya pun tidak mudah dengan medan berbukit. Area ini sering dipakai camping ground.

Di lokasi, lembah bukit disulap menjadi ruang pentas. Sewu caping atau seribu caping benar-benar diwujudkan secara harfiah. Topi khas petani itu dijadikan ornamen yang dipasang di tiap sudut area.

Para pengunjung menuju lokasi boleh berjalan kaki dari lokasi parkir. Juga dapat menaiki kereta kelinci atau ojek motor berbiaya murah.

Kepala Desa Rejosari Agus Supadiyono mengatakan, event budaya rakyat merupakan kolaborasi kelompok sadar wisata desa dengan sponsor. Didukung pula para pelaku seni tersohor.

"Ini murni pentas seni yang dipentaskan di Bukit Sosogan. Memang masih di kawasan Sangiran. Lokasi ini sering dipakai gathering komunitas sepeda, mobil dan motor. Medannya khas menantang. Lalu kita berencana kenapa enggak dibikin event di sini supaya lebih dikenal," katanya.

Agus mengatakan, Bukit Sosogan dulunya rawa-rawa di semak belukar hutan. Pemdes mulai menggarapnya pada tiga tahun lalu dengan meratakan lahan, membangun lima gazebo dan membuat jalan setapak.

Pada November 2021, obyek rekreasi mulai dibangun. Diawali event olahraga SangiRun mengambil tema When Sports Meets Culture and Technology, Bukit Sosogan makin dikenal. Event olahraga itu berupa night trail run.

Lebih lanjut dikatakan, event yang mengusung tema sewu caping erat kaitannya pertanian. Pada pembukaan diisi lomba cerdas cermat pertanian dan lomba napeni gabah. Lomba ini mempertontonkan cara tradisional membersihkan gabah dari kotoran dengan memakai tampah bambu.

"Silakan menikmati kuliner gendar pecel, sate kere dan lainnya. Pengunjung silakan juga berebut gunungan sayuran," katanya.