Home Internasional Rusia Hentikan Pasokan, Iran Pertimbangkan Ekspor Gas ke Eropa

Rusia Hentikan Pasokan, Iran Pertimbangkan Ekspor Gas ke Eropa

Teheran, Gatra.com - Seorang pejabat kementerian perminyakan Iran mengatakan pihaknya sedang mempertimbangkan kemungkinan mengekspor gas ke Eropa. Pertimbangan itu dilatari melonjaknya harga energi akibat perang Rusia di Ukraina.

"Iran sedang mempelajari subjek ini tetapi kami belum mencapai kesimpulan," kata wakil menteri perminyakan Majid Chegeni seperti dikutip oleh kantor berita resmi kementerian, Shana, sebagaimana dilaporkan AFP, Minggu (15/5).

“Iran selalu mengejar pengembangan diplomasi energi dan perluasan pasar,” tambahnya.

Meskipun Iran memiliki salah satu cadangan gas terbukti terbesar di dunia, industrinya telah terkena sanksi AS, yang diterapkan kembali pada tahun 2018 ketika Washington menarik diri dari kesepakatan nuklir antara Teheran dan kekuatan dunia.

Pembicaraan yang bertujuan untuk menghidupkan kembali kesepakatan nuklir 2015 dimulai tahun lalu di Wina, meski telah terhenti selama berminggu-minggu di tengah isu-isu yang beredar.

Invasi Rusia ke Ukraina pada Februari membuat harga minyak dan gas global melonjak, dengan banyak negara Eropa bergantung pada impor energi dari Rusia.

Situasi memburuk Rabu ketika Kyiv mengatakan Rusia telah menghentikan pasokan gas melalui pusat transit utama di timur Ukraina, sehingga memicu kekhawatiran invasi Moskow dapat memperburuk krisis energi di Eropa.
Tahun lalu, Uni Eropa menerima sekitar 155 miliar meter kubik gas Rusia, menyumbang 45 persen dari impornya.

Wakil menteri perminyakan Iran juga menegaskan bahwa Teheran dan Baghdad telah menandatangani nota kesepahaman beberapa minggu lalu dalam peningkatan ekspor gas ke Irak.

“Ekspor gas dari Iran meningkat dan dalam nota ini disebutkan bahwa utang Irak sebesar US$1,6 miliar ke Iran akan dibayar pada akhir Mei,” tambah Chegeni.

Meskipun cadangan gasnya sendiri cukup besar, investasi yang buruk karena perang selama beberapa dekade dan sanksi telah membuat Irak bergantung pada impor dari tetangga timurnya, untuk sepertiga dari kebutuhan gasnya.

Sanksi AS terhadap minyak dan gas Iran, bagaimanapun, telah memperumit pembayaran Irak untuk impor.

Baghdad menggunakan metode pembayaran yang rumit untuk mematuhi pengecualian sanksi AS terhadap Iran. Irak tidak diperbolehkan untuk hanya menyerahkan uang tunai ke Iran, karena pembayaran digunakan mendanai impor makanan dan obat-obatan.

2699