Home Gaya Hidup Bapak dan Adik Bunuh Diri, Mensos Upayakan Hak Livi Terpenuhi

Bapak dan Adik Bunuh Diri, Mensos Upayakan Hak Livi Terpenuhi

Sragen, Gatra.com- Menteri Sosial Tri Rismaharini mengupayakan kepulangan ibunda Livi yang bekerja di Singapura. Usai kematian tragis ayahanda dan adiknya, kini Livi diasuh kakek dan neneknya di Sragen, Jateng.

Kematian tragis Arifin, 40 tahun, dan putri bungsunya, FL, 5 tahun, pekan lalu membuat Mensos Risma tergerak untuk mengurai problem keluarga itu. Arifin dan FL ditemukan tanpa nyawa dalam kondisi gantung diri di rumahnya. Hidup miskin dengan banyak utang membuat istri Arifin yang bernama Novita Dewi Lestari memilih kerja jadi TKW di Singapura.

Sedangkan Arifin juga tidak lagi mampu menghadapi himpitan ekonomi apalagi mengurus dua putrinya sendirian. Akhirnya, memilih mati serta mengajak putri bungsunya. Mensos didampingi sejumlah pejabat menengok Livi di rumah kakek neneknya di Gondang, Sragen. Ia didampingi legislator DPRD Sragen, Bambang Widjo Purwanto.

Usai berbincang dengan Livi dan keluarga, Risma meminta disambungkan dengan Novita melalui video call. Percakapan pun beralih secara nirkabel antar Risma dan Novita. Risma menjamin kepulangan Novita dibantu pemerintah. Bilamana ada tanggungan dengan penyalur kerja, akan diselesaikan Risma. Sebab Novita baru dua bulan kerja di negeri orang. Risma meminta Novita sepulang dari Singapura, supaya bekerja di unit kerja Kemensos di Solo. Apapun difasilitasi asalkan Novita pulang ke Sragen dan mengasuh Livi.

"Saya harus memastikan bisa berkomunikasi langsung dengan ibunya Livi (Novita). Supaya dia mau berkenan untuk kembali,” papar Mensos kepada wartawan, Minggu (15/5).

Kepada Mensos, Novita meminta dibuatkan surat ke majikan yang menerangkan kontraknya disudahi. Risma memberikan hadiah untuk Livi berupa laptop yang bisa digunakan untuk belajar. Mensos juga menyiapkan beasiswa untuknya.

“Harus semangat dan kuat. Tidak boleh menyerah. Harus juara satu terus ya. Kalau ada teman kamu yang ngomong macam-macam enggak usah didengerin. Bisa kan? Harus kuat, semangat ya,” pintanya kepada Livi.

Mendengar permintaan itu, Livi yang duduk di bangku kelas VI sekolah dasar (SD) hanya menganggukan kepala. Risma memutuskan menengok kondisi Livi dan kakek neneknya usai mendapatkan hasil asesemen jajaran Kemensos yang lebih dulu ke lokasi. Ia merasa prihatin dengan problem keluarga miskin itu.

1036

KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR