Palembang, Gatra.com- Sebanyak 12 ekor sapi di wilayah Sumatera Selatan (Sumsel) terindikasi terinfeksi Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Rinciannya, sepuluh ekor di Kota Lubuklinggau dan sisanya dua ekor di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI).

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Perternakan (DKPP) Provinsi Sumsel, Ruzuan, mengatakan sejauh ini pihaknya telah mengirimkan sampel tersebut ke laboratorium di Balai Veteriner Lampung.

“Sampelnya sudah kami kirim ke laboratorium yang ada di Lampung sejak Sabtu lalu (14 Mei 2022). Sekarang ini kami juga masih menunggu hasilnya,” ujarnya di Palembang, Selasa (17/5).

Menurutnya, saat ini memang belum diketahui dari mana asal sapi-sapi yang terindikasi terinfeksi PMK tersebut.

Mengingat, pihaknya kini masih menunggu dari hasil laboratorium tersebut. “Jadi, apakah dari luar Sumsel, atau memang dari peternakan sapi di Sumsel, kita masih menunggu hasilnya,” katanya.

Kini, lanjutnya, tim monitoring sudah turun ke lokasi peternakan yang melaporkan sapinya ada yang terindikasi terinfeksi PMK. Saat inipun guna mengantisipasi dilakukan pencegahan dengam cara memberikan vaksin atau pengobatan terhadap sapi yang terinfeksi.

“Jadi, kami mengupayakan penyakit PMK tersebut tidak menyebar lagi ke sapi-sapi lainnya. Namun, penyakit itu (PMK) juga tidak menular ke manusia,” ujarnya.

Bukan itu saja, sambungnya, DKPP provinsi setempat pun akan memperketat lalu lintas atau proses pengiriman hewan ternak. “Dimana, setiap daerah di Sumsel akan diimbau dalam rapat koordinasi atau rakor guna mengantisipasi penyebaran virus pada hewan ternak tersebut,” katanya.