Rembang, Gatra.com - Wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) di Kabupaten Rembang Jawa Tengah terus meluas. Bupati Rembang Abdul Hafidz menyebutkan saat ini sudah ada 14 sapi warga yang positif PMK. Kasus tersebut tersebar di 3 kecamatan.

"Jadi memang di Rembang sudah ada 14 yang positif. Ini sesuai hasil lab yang sudah kita kirimkan. Itu di Kecamatan Kaliori, Kraggan dan Sarang," ungkap Hafidz, Rabu (18/5).

Hafidz mengatakan bahwa saat ini Pemkab Rembang terus memantau perkembangan penularan wabah tersebut. Masyarakat juga diminta untuk tidak panik.

"Hari ini tetap kita pantau perkembangannya. Karena PMK ini bukan menakutkan, tapi memang bisa merugikan peternak. Tingkat kesembuhan tinggi namun sapi yang awalnya makannya bagus jadi tidak mau makan sehingga menganggu pertumbuhan dan ini yang merugikan peternak," kata Hafidz.

Dijelaskan Hafidz, Pemerintah saat ini terus berupaya agar wabah PMK ini tidak semakin meluas. Salah satunya dengan melakukan karantina terhadap hewan yang suspen PMK.

"Pemerintah tentu akan terus berupaya agar PMK tidak merebak. Kita lokaslisir di tempat-tempat tertentu, kita karantina," jelasnya.

Sementara terkait penutupan pasar hewan, Hafidz memastikan belum akan dilakukan.

"Belum ada pasar ditutup. Karena hari ini kita pastikan dari hasil yang di rundom dinas aman. Tapi kalau nanti terjadi penyebaran yang tidak bagus akan kita tutup pasar sementara," pungkasnya.