Home Internasional Otoritas Shanghai Longgarkan Penguncian COVID-19

Otoritas Shanghai Longgarkan Penguncian COVID-19

Shanghai, Gatra.com – Otoritas Shanghai memberikan kelonggaran sejumlah warganya untuk pergi berbelanja bahan makanan. Langkah ini untuk pertama kalinya dalam hampir dua bulan, sejak pihak berwenang menetapkan penguncian COVID-19 di seluruh kota secara lebih penuh. 

Reuters, Kamis (19/5) melaporkan, pusat komersial yang berpenduduk 25 juta itu mencatat tidak ada infeksi baru di luar area karantina selama lima hari berturut-turut. Itu semakin memperkuat status "nol COVID" setiap hari.

"Saya merasa sangat senang, pencabutan penguncian dimulai," kata Zhong Renqiu, warta setempat di sebuah supermarket Carrefour di distrik pusat Changning, yang baru dibuka kembali.

Meski para pejabat masih waspada terhadap bahaya penyebaran infeksi baru, di tengah upaya untuk membuka kembali penguncian secara bertahap. Memprioritaskan pekerjaan dan produksi dari sejumlah kegiatan lain.

Wakil Wali Kota Zhang Wei mengatakan, kegiatan ekonomi telah pulih dengan bangkitnya bisnis yang dapat beroperasi dengan pekerja yang tinggal di lokasi. Pihak berwenang akan mengizinkan lebih banyak lagi membuka bisnis secara normal mulai awal Juni.

Shanghai melaporkan kurang dari 800 kasus baru. Tidak ada yang berasal dari luar area karantina, selama lima hari berturut-turut.

Ibu kota Beijing, memang belum memberlakukan penutupan seluruh kota namun secara bertahap memperketat pembatasan selama sebulan terakhir, untuk menahan wabah yang masih berlangsung dari mereka yang terinfeksi baru. Dilaporkan ada 55 kasus baru pada 18 Mei, atau turun dari 69.

Wakil Wali Kota Zhang mengatakan ekonomi Shanghai secara bertahap kembali normal dengan kehadiran kontainer harian di seluruh pelabuhannya yang mencapai 90 persen dari jumlah tahun lalu.

Arus kargo Bandara Pudong telah mencapai 70 persen dari tahun lalu, sementara jumlah kendaraan barang yang masuk dan keluar kota kembali menjadi dua pertiga.

Sekitar setengah dari perusahaan Taiwan yang menangguhkan pekerjaan di China karena COVID-19, telah kembali melanjutkan produksi.

Dalam catatan perbaikan manufaktur China, data menunjukkan penjualan mobil ritel melonjak 27 persen pada paruh pertama bulan Mei dari periode yang sama pada April.

Meski masih turun 21 persen dari tahun sebelumnya.

Pembatasan COVID pada bulan Mei memang tidak seketat dan meluas seperti pada bulan April, namun masih membebani pertumbuhan.

Goldman Sachs pada hari Rabu memangkas perkiraan pertumbuhan ekonomi 2022 untuk China menjadi 4 persen dari 4,5 persen. Jauh di bawah target resmi pemerintah sekitar 5,5 persen, dan memperingatkan itu bisa tergelincir lagi lebih dalam.

Kebijakan "nol COVID" China telah menempatkan ratusan juta orang di puluhan kota di bawah berbagai pembatasan, dan mengganggu manufaktur, perusahaan global mulai dari Apple, Tesla hingga Starbucks dan Walmart.

Federal Reserve New York melaporkan dalam pembaruan terbarunya untuk indeks masalah pasokan di seluruh dunia bahwa biaya angkutan udara antara Amerika Serikat dan Asia naik pada bulan April, dan waktu pengiriman juga diperpanjang secara global.

Ini bisa berarti inflasi yang terus-menerus di seluruh dunia dan meningkatnya biaya pinjaman.

Salah merek mewah dari Inggris, Burberry mengatakan pada hari Rabu bahwa prospeknya bergantung pada seberapa cepat China, pasar terbesarnya di mana penjualan turun, pulih dari penguncian.

342