Home Ekonomi Ekspor CPO Kembali Dibuka, Serikat Petani Berterima Kasih kepada Jokowi

Ekspor CPO Kembali Dibuka, Serikat Petani Berterima Kasih kepada Jokowi

Jakarta, Gatra.com - Sekjen Serikat Petani Kelapa Sawit (SPKS) Mansuetus Darto menyambut positif kebijakan pembukaan kembali keran ekspor minyak sawit mentah (crude palm oil/ CPO) dan sejumlah produk turunannya.

"Terima kasih kepada Bapak Presiden yang sudah membuka kembali larangan ekspor minyak sawit. Kami mengapresiasi pernyataan bapak Presiden untuk mencabut larangan ini sehingga para petani sawit di daerah bisa kembali normal seperti semula dan roda ekonomi petani sawit lebih baik kembali," ujar Darto dalam keterangannya yang diterima Gatra.com, Kamis (19/5).

Lebih lanjut, Darto mengungkapkan bahwa pihaknya dari awal mendukung kebijakan yang diambil pemerintah untuk mengatasi polemik minyak goreng dan telah memaklumi kebijakan itu. Sementara atas kebijakan pembukaan kembali ekspor sawit, SPKS berharap, ada konsistensi dari kementerian terkait seperti Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian dan Kementerian Keuangan serta Kementerian Pertanian untuk merubah tata kelola sawit Indonesia.

"Serta memperbaiki tata kelola BPDP-KS (Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit) yang selama ini hanya berpihak kepada segolongan orang tertentu. Ini juga menjadi poin kami saat bertemu bapak presiden di Istana Negara Jakarta pada tanggal 23 Maret 2022 untuk pembenahan regulasi dan BPDP-KS." ujarnya.

Seperti diketahui, Presiden Joko Widodo telah mengumumkan kembali keran ekspor CPO dan turunannya pada petang ini (15/5). Kebijakan ini akan mulai berlaku mulai Senin (23/5) mendatang.

"Berdasarkan pengecekan dan laporan saya terima, alhamdulillah pasokan minyak goreng terus bertambah. Kebutuhan minyak goreng curah nasional adalah 194 ribu ton per bulannya. Pada Maret sebelum larangan ekspor, pasokan hanya 64,5 ribu ton. Setelah pelarangan ekspor bulan April, pasokan sebanyak 211 ribu ton per bulan, melebihi kebutuhan nasional," kata Presiden.

Jokowi mengungkapkan, adanya penurunan harga rata-rata minyak goreng secara nasional. Pada April, sebelum pelarangan ekspor harga rata-rata nasional minyak goreng curah berkisar Rp19.800. Setelah adanya pelarangan ekspor harga rata-rata nasional turun menjadi Rp17.200 - Rp17.600.

"Berdasarkan kondisi pasokan dan harga minyak goreng saat ini, serta mempertimbangkan 17 juta orang di industri sawit, baik petani serta pekerja dan tenaga pendukung lainnya, maka saya memutuskan ekspor minyak goreng dibuka kembali pada Senin, 23 Mei 2022," tutur Jokowi.

1306