Home Ekonomi Apkasindo: Larangan Ekspor Jadi Pelajaran Hebat Tata Kelola Sawit Indonesia

Apkasindo: Larangan Ekspor Jadi Pelajaran Hebat Tata Kelola Sawit Indonesia

Jakarta, Gatra.com - Ketua Umum DPP Asosiasi Petani Kepala Sawit Indonesia (Apkasindo), Gulat E Manurung mengatakan bahwa larangan ekspor minyak sawit merupakan pelajaran hebat bagi tata kelola sawit Indonesia.

“Larangan ekspor tersebut juga sudah menyadarkan Indonesia, betapa pentingnya sawit baik dari segi ekonomi, sosial dan keberlanjutan,” kata Gulat dalam keterangan tertulisnya yang diterima pada Kamis (19/5).

Menurutnya, pasar dunia yang selama ini menomortigakan sawit juga menjerit ketika keran ekspor sawit Indonesia ditutup. Oleh karena itu, kebijakan tidak populer yang diambil Presiden sebelumnya harus menjadi bahan introspeksi bagi Indonesia ke depan.

“Sawit adalah sumber nafkah kami sekaligus harapan dan masa depan ekonomi Indonesia, sawit juga telah menjadikan Indonesia disegani dunia. Kami sepakat minyak goreng sawit (MGS) harus tersedia dan terjangkau di masyarakat domestik, dan kami petani sawit sangat terhormat diberi kesempatan untuk mewujudkan harapan Presiden tersebut,” ujarnya.

Ia menyebut, selama 28 hari pelarangan ekspor diberlakukan, berakibat pada anjloknya harga Tandan Buah Segar (TBS) sawit hingga 70%. Namun, para petani berhasil melaluinya dan menunjukkan komitmen bernegara dengan tidak melakukan hal-hal anarkis.

“Suatu Kehormatan bagi saya dan seluruh petani sawit Indonesia, bisa berjuang dan berguna untuk Indonesia,” ucap Gulat.

Ia juga mengatkan bahwa terdapat hikmah dari kebijakan pelarangan ekspor ini. Tata kelola sawit, khususnya Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) semakin baik dan sederhana.

“Tahun ini kami akan mendirikan tiga perkebunan kelapa sawit (PKS) yang akan terintegrasi ke pabrik MGS. Hikmahnya BPDPKS langsung menyetujui permohonan kami,” katanya.

Rencananya, tiga PKS ini akan berlokasi di Papua Barat, Kalimantan Barat, dan Banten. PKS ini juga akan menjadi rantai pasok biodisel ke Pertamina dan pabrik MGS-nya akan fokus melayani domestik.

“Inilah salah satu hakekat larangan ekspor Pak Jokowi, menyadarkan kami petani sawit. Hal ini sangat penting supaya kejadian pada empat bulan terakhir tidak terulang lagi,” ujar Gulat.

338