Moskow, Gatra.com - Sekitar setengah dari 54 importir gas Rusia telah membuka rekening rubel di Gazprombank sesuai dengan aturan pembayaran yang baru diperkenalkan Rusia dalam rangka menghadapi sejumlah sanksi internasional yang dijatuhkan kepada negara itu usai melakukan operasi militer khusus ke Ukraina.

"Sekitar setengahnya [dari pembeli] telah membuka rekening khusus di bank resmi kami, baik dalam bentuk mata uang asing dan rubel." ujar Wakil Perdana Menteri Rusia, Alexander Kovak sebagaimana dilansir RIA Novosti, Kamis (19/5).

Dia mencatat bahwa proses ini telah diperpanjang dari waktu ke waktu, mislanya penyelesaian akhir pembayaran untuk bulan April berlangsung pada bulan Mei

"Dalam beberapa hari mendatang kita akan melihat daftar terakhir dari mereka yang membayar dalam rubel dan mereka yang menolak untuk membayar," kata Novak.

Dia menambahkan bahwa semua perusahaan besar telah bersedia membuka rekening, membayar persediaan atau siap membayar ketika jatuh tempo.

Seperti diketahui, selepas dimulainya operasi militer Rusia di Ukraina, AS dan sekutunya menyerang Moskow dengan sanksi dan mengeluarkan seruan untuk mengurangi ketergantungan pada sumber daya energi Rusia. Kremlin menanggapi dengan tindakan balasan dan menuntut agar "negara-negara yang tidak bersahabat" membayar ekspor gas Rusia dalam rubel.

Putin menjelaskan, jika pembeli gas dari negara-negara tersebut tidak menerima metode pembayaran ini, Rusia akan menganggap ini sebagai "default" pada kontrak gas mereka.

Pada akhir April, Gazprom telah menghentikan pengiriman gas ke Bulgaria dan Polandia setelah kedua negara menolak untuk mematuhi skema pembayaran baru.