Lahat, Gatra.com – Pada rapat Paripurna ke XXIV masa persidangan ke tiga dalam rangka HUT Kabupaten Lahat ke-153 (perayaan ke-24), Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Lahat, Fitrizal Homzi ST Msi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD), mengapresiasi kinerja pihak pemerintah daerah dalam gerak cepat mewujudkan program pembangunan untuk daerah ini yang ber-CAHAYA.
Menurut Fitrizal, pencapaian keberhasilan pembangunan Kabupaten Lahat, tidak lepas dari peran serta seluruh elemen masyarakat. Karenanya, pihaknya (DPRD Lahat) akan lebih bersinergi menjalin kerjasama (Legislatif dan Eksdkutif) untuk mewujudkan pembangunan yang memberi dampak langsung kepada masyarakat.
“Selama ini hubungan antara legislatif dan eksekutif sudah terjalin dengan baik, karenanya diharapkan koordinasi harus lebih ditingkatkan agar apa yang dikerjakan dapat seiring sejalan,” ujarnya didampingi Wakil Ketua I, Gaharu SE MM dan Wakil Ketua II, Sri Marhaeni Wulansih SH, Jumat (20/5).
Sementara, Bupati Lahat, Cik Ujang SH menuturkan, bertambahnya usia Bumi Seganti Setungguan harus diiringi dengan kemajuan di segala bidang. Karenanya dibutuhkan sinergi yang baik antara seluruh elemen masyarakat. Saat ini kasus penyebaran virus Covid-19 tidak ada lagi, dan ini merupakan capaian yang baik atas kerjasama yang terjalin antara Pemkab, DPRD dan Forkopimda.
“Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan selama memimpin Kabupaten Lahat, namun kami optimis kedepan akan diusahakan pembangunan nya,” katanya.
Dijelaskannya, saat ini pertumbuhan perekonomian sejak tahun 2021 naik sebesar 4,7 persen, dan hal ini menunjukan hal yang positif sehingga tingkat kemiskinan menurun sebesar 11,43 persen. Kondisi ini diharapkan akan semakin membaik seiring menurunnya Covir-19, yang dirasakan sangat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi dua tahun belakang.
“Indek pembangunan juga menunjukan sisi yang positif. Pemkab Lahat, juga mewujudkan Program Sumsel Mandiri Pangan, bahkan kami juga terlah merealisasikan janji politik yakni memberikan bantuan dana pembangunan desa sebesar Rp500-Rp1 miliar per/desa,” ungkap CIK Ujang. (Info)
Reporter: Herlika
