Jakarta, Gatra.com - Penulis buku Dream of Destiny, Abraham S. Budiman, berpandangan bahwa sebagian kegagalan seseorang dalam mencapai kesuksesan disebabkan rasa cemas, khawatir, ketakutan. Menurutnya, hal itulah awal mula seseorang menutup diri dari segala kemungkinan untuk mengembangkan potensi diri.

Padahal menurut Abraham, dalam mencapai kesuksesan, kemampuan mengasah talenta merupakan hal yang utama. Hal itu pula yang kemudian ia tuangkan dalam bukunya. Semua pemahaman yang ia tulis tersebut, diperoleh berdasarkan pengalaman pribadi.

"Pengalaman ini yang saya bagikan dalam buku. Terutama ditujukan untuk mereka yang tengah menjalani super life, agar hidupnya mantap meraih kesuksesan,” kata Abraham dalam sambutannya, Sabtu (21/5).

Dream of Destiny sendiri adalah buku tentang motivasi hidup. Berangkat dari pengalaman Abraham sendiri dalam berkiprah di dunia bisnis selama puluhan tahun, buku ini menjelaskan berbagai argumentasi tentang cara menjalani hidup dengan menyinggung sejumlah pendekatan mulai dari psikologi, sosiologi, antropologi, hingga neurosains.

Pria yang pernah berbisnis di bidang pengembang dan properti ini juga menuturkan, bahwa dalam salah satu bagian dalam buku tersebut, ia mengatakan bahwa impian besar hanya mungkin tercapai jika kita mengatasi berbagai keraguan akan kemampuan diri.

"Keyakinan dan optimisme saja tidak cukup, perlu faktor lain seperti kemampuan untuk merumuskan tujuan hidup yang jelas, kerja keras, dan fokus pada setiap kesempatan.

Sementara itu, Akademisi America Trinity University yang juga mentor Abraham, Prof. Sean P. Rozario, memberikan sambutan pada acara tersebut. Menurutnya, sisi menarik dari buku yang ditulis Abraham adalah karena berdasarkan pengalaman pribadi penulis.

"Buku ini memang memuat sejumlah teori, tetapi bukan menjadi hal utama. Apa yang dituliskan sebenarnya sudah terbukti, melalui pengalaman Abraham sendiri," ujarnya.