Home Gaya Hidup Roadshow LTTMF 2.0, Rawat Musik Tradisi

Roadshow LTTMF 2.0, Rawat Musik Tradisi

Jakarta, Gatra.com - Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kenendikbudristek) bersama Rumah Karya Indonesia menyelenggarakan Roadshow Lake Toba Traditional Music Festival (LTTMF) 2.0.

Direktur Jenderal Kebudayaan Kemendikbudristek, Hilmar Farid mengatakan, festival musik tradisional mempunyai peranan penting turut terbangunnya ekosistem kebudayaan. Selain itu pula membantu percepatan geliat ekonomi di kawasan berlangsungnya festival musik tradisional.

“Festival musik tradisi merawat sinergi antarmusisi lintas generasi sehingga memperkuat pemajuan kebudayaan serta membangun ekosistem kebudayaan. Selain itu diharapkan menciptakan semangat generasi muda untuk merawat tradisi kebudayaan,” ujar Hilmar dalam keterangan tertulisnya yang diterima pada Senin (23/5).

Menurutnya, festival musik tradisi yang diselenggarakan merupakan momentum kepada kalangan muda guna andil menentukan arah pemajuan kebudayaan melalui khazanah kesenian. Melalui pagelaran festival musik tradisi akan membuat kalangan masyarakat memahami proses pengetahuan, pembelajaran, dan perkembangan kearifan seni lokal sebagai kesatuan kekayaan budaya Indonesia.

LTTMF 2.0 tahun ini mengusung tema Suara Danau, Memaknai, Merawat, dan Menghidupkan Musik Tradisi. LTTMF merupakan bagian dari Festival Musik Tradisi Indonesia (FMTI) guna mewujudkan pemajuan kebudayaan dalam ekosistem musik tradisional di Indonesia.

Direktur Perfilman, Musik, dan Media Direktorat Jenderal Kebudayaan Kemendikbudristek, Ahmad Mahendra menyampaikan, pelaksanaan LTTMF 2.0 adalah acara puncak yang menampilkan potensi kebudayaan empat puak di kawasan Danau Toba.

“LTTMF 2.0 menjadi upaya Direktorat Perfilman, Musik, dan Media Ditjen Kebudayaan membangun ekosistem musik tradisi di kawasan Danau Toba dalam mendukung menjadi Destinasi Super Prioritas Danau Toba,” ucap Mahendra.

Selama perhelatan Roadshow LTTMF 2.0 bakal dimunculkan konsep khusus yang bernuansa pesta rakyat. Eta Margondang menjadi penampilan istimewa dengan mengolaborasikan musik tradisi empat puak di kawasan Danau Toba, yaitu Toba, Karo, Simalungun, dan Pakpak.

Eta Margondang adalah kerja sama antara pemusik tradisi maestro dengan anak-anak muda di kawasan Danau Toba untuk mengerjakan komposisi musik tradisi sehingga berdampak dapat berkelanjutan. Sebanyak 60 anak muda dari sanggar di kawasan Danau Toba yang mewakili empat puak mengemas repertoar dari masing-masing alat musik tradisi puaknya sekaligus menyajikan medley lagu tradisi Indonesia dalam karya eta margondang.

Diketahui, Roadshow LTTMF 2.0 berlangsung dua tahap, yakni di Dairi pada 20-21 Mei dan di Karo pada 3-4 Juni mendatang. Tahun 2022 ini adalah kedua kalinya hajatan pelaksanaan LTTMF. Roadshow tahun ini merupakan unsur rangkaian menuju puncak acara LTTMF 2.0 yang rencananya digelar pada 5-7 Agustus 2022.

Selama Roadshow LTTMF 2.0 di Kabupaten Dairi serta Karo nanti juga bakal dilakukan ajang lain seperti workshop musik tradisi, lomba mewarnai tingkat TK dan SD, lomba menyanyi, fashion show, pertunjukan musik tradisi, dan lomba bermain alat musik.

96