Home Nasional Cinta NKRI, Mahasiswa Papua di Kupang Dukung Otsus Jilid II

Cinta NKRI, Mahasiswa Papua di Kupang Dukung Otsus Jilid II

Kupang, Gatra.com - Puluhan mahasiswa asal Papua yang menjalani studi di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) mendeklarasikan dukungan pemberlakuan Otonomi Khusus (Otsus) jilid II dan pemekaran daerah otonomi baru di Papua pada Senin (23/5).

Para mahasiswa yang mengaku utusan Pemerintah Papua ini, seluruhnya sedang menjalani masa kuliah di Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Kupang. Aksi deklarasi dukungan ini dilaksanakan di Taman Nostalgia Kupang.

Mereka mengaku, dukungan ini didasari rasa cinta terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Selain itu, Pemerintah Indonesia juga dinilai sudah sukses membangun Papua.

Dukungan itu diwujudkan melalui sebuah spanduk bertuliskan “Kita Papua adalah Indonesia. Dukungan Pemerintah Indonesia, dalam rangka pemekaran daerah otonomi baru dan pemberlakuan daerah otonomi khusus jilid II di Papua".

Salah satu perwakilan Mahasiswa Papua, Falentina Tereskofa Imbir mengatakan bahwa Indonesia merupakan rumah bersama dari Sabang sampai Merauke. Oleh karena itu, ber-Bhinneka dengan semangat kebangkitan nasional harus terus dijaga.

“Kami dukung NKRI. Mahasiswa Papua cerdas, dari Nusa Tenggara Timur mari kita bangkit menuju Indonesia maju. Indonesia harga mati,” katanya.

Mahasiswa lainnya, Nopen Kasipka mengajak seluruh mahasiswa, maupun masyarakat Nusa Tenggara Timur untuk setia terhadap Pancasila, UUD 1945, serta Pemerintah Indonesia. “Mari kita satu hati, harga mati dukung NKRI. Kita harus setia kepada Pancasila. Walau kita berbeda -beda namun tetap tetap satu yaitu Indonesia. Karena itu Papua adalah bagian NKRI. Ini harga mati,” tegas Nopen.

Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama IAKN Kupang, Soleman Baun mengatakan sesungguhnya para mahasiswa melakukan kerja bakti membersihkan taman Nostalgia.

“Kami melakukan aksi bersih-bersih. Namun di samping itu mahasiswa asal Papua juga menggelar seminar yang langsung dinarasumberi oleh Rektor. Di saat itu mereka membentangkan spanduk mendukung dan setia kepada NKRI. Kami tidak bisa melarang karena itu hak mereka,” kata Soleman.

Aksi mahasiswa IAKN ini agak berbeda dengan mahasiswa Papua lainnya yang juga berkuliah di beberapa Perguruan Tinggi di Kupang.

Seperti diberitakan Gatra.com sebelumnya sedikitnya 50 mahasiswa asal Papua yang kuliah pada sejumlah perguruan tinggi di Kota Kupang, pada Jumat 1 April lalu melakukan aksi demonstrasi. Mereka menolak Otsus jilid II dan meminta merdeka. Demo tersebut dilakukan pada tiga titik, pertama di depan kampus UNIKA Widya Mandira, kedua di depan Pasar Inpres Naikoten, dan terakhir di depan Mapolda NTT.

Welda, salah satu orator menegaskan masyarakat Papua menolak otonomi khusus jilid II yang diputuskan Presiden Jokowi. “Kami masyarakat Papua menolak otonomi khusus jilid II yang diprogramkan Presiden Jokowi. Kami minta jajak pendapat dan merdeka bagi bangsa Papua,” tegas Welda disambut teriakan yel-yel rekannya dengan koor, hidup Papua Merdeka, hidup Papua merdeka, hidup Bintang Kejora.

Lebih lanjut mahasiswa asal Wamena ini juga mengaskan masyarakat Papua menolak pemekaran wilayah provinsi seperti yang diputuskan Jakarta yakni Provinsi Papua Pegunungan tengah. “Secara tegas kami menolak pemekaran Provinsi baru di Papua. Karena dengan adanya Provinsi baru tentunya akan diikuti dengan pendekatan militeristik di Papua. Fakta menunjukan sepanjang tahun 1962 – 2004 paling sedikit 500 ribu rakyat Papua meninggal dalam rentetan 15 kali operasi militer dalam skala besar. Ini belum terhitung jumlah ribuan korban tahun2002 sampai sekarang,” teriak Welda.

288