Home Gaya Hidup Spot-spot Sakral Gunung Lawu, demi Healing dan Lakon Spiritual Tokoh Nasional

Spot-spot Sakral Gunung Lawu, demi Healing dan Lakon Spiritual Tokoh Nasional

Karanganyar, Gatra.com- Gunung Lawu yang berada di perbatasan Provinsi Jawa Tengah (Jateng) dan Provinsi Jawa Timur (Jatim) diyakini memiliki tempat-tempat sakral oleh sejumlah kalangan. Tak hanya rakyat jelata, para elite politik negeri ini, disebut-sebut suka melakoni aktivitas spiritual di sejumlah lokasi sakral itu, demi mendapat tuah yang bisa mewujudkan cita-citanya. 

Ketua Komunitas Kiai Damar Sesuluh (Spirit Religius, Cultural & Education), sekaligus pengurus Masyarakat Sejarawan Indonesia (MSI) Kabupaten Karanganyar, Ki Buyut Lawu menjelaskan, lokasi sakral itu diantaranya pertapaan Boncolono. Lokasi spiritual ini merupakan petilasan prabu Brawijaya V, yang terletak di Desa Gondosuli, Kecamatan Tawangmangu. 

Para tokoh nasional diyakini pernah singgah ke sana. Seperti Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Wiranto, Presiden RI ke-2, Soeharto, Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Megawati Soekarnoputri, dan sejumlah tokoh lainnya. 

Menurut Ki Buyut Lawu, para tokoh ini mampir ke tempat-tempat suci bagi masyarakat Jawa itu, karena berharap bisa mendapatkan petunjuk, juga mencari tempat berdoa yang lebih khusyuk sehingga permohonannya bisa dikabulkan Tuhan. 

Mereka juga kadang menjadikan tenpat ini sebagai sarana untuk menetralkan diri dari pengaruh-pengaruh atau zat negatif kehidupan, atau istilah generasi sekarang, melakukan healing

"Di tempat pengembaraan Brawijaya V, di Gunung Lawu dipercaya memiliki aura spiritualitas, dan sangat religius. Para pemimpin bangsa ini yang menganut budaya Jawa, ikut melakoninya. Mereka menenangkan diri di sana. Memanjatkan doa. Dipercayai, berdoa di sana akan lebih ijabah," kata pria bernama asli Kustawa Esye ini kepada Gatra.com, Selasa (24/5).

Di pertapaan Boncoloni terdapat sendang yang memunculkan mata air. Lokasi pertapaan masuk wilayah Karanganyar Jateng, sedangkan sendangnya terpisah sungai yang masuk Magetan, Jatim.

Gubernur Jateng Ganjar Pranowo sempat membawa air dari Sendang Boncolono untuk disatukan ke IKN Nusantara, beberapa waktu lalu. "Ritual dan doa di pertapaan Boncolono biasanya disertai mandi atau membasuh muka dengan air sendang," katanya.

Lokasi sakral lainnya di pertapaan Pringgodani, Kelurahan Blumbang, Tawangmangu. Pertapaan Pringgodani terletak di sisi barat lereng Gunung Lawu pada ketinggian 1.300 mdpl.

Ki Buyut Lawu mengatakan, dua pertapaan ini ramai dikunjungi di waktu tertentu seperti malam Jumat dan bulan Sura penanggalan Jawa. Pelaku ritual umumnya berkeinginan kuat, sehingga rela menjalani aktivitas di lingkungan ekstrim itu. Suhu dingin menusuk tulang, pasti menjadi ujian berat di tempat pertapaan Gunung Lawu.

"Lebih ramai lagi menjelang pemilu. Tokoh politik nasional dan daerah ke pertapaan. Entah itu mandiri maupun diwakili oleh penasehat spiritualnya yang melakoni ritual kejawen di sana," katanya.

Ki Buyut Lawu mengatakan, tokoh nasional seperti pimpinan parpol hingga presiden biasanya datang ke pertapaan tanpa protokoler. Kedatangannya pun senyap tanpa diketahui pejabat atau masyarakat setempat.

Sementara itu Ketua DPC Partai Demokrat Karanganyar, Tri Haryadi mengatakan, Gunung Lawu memiliki arti tersendiri bagi Ketua Umum Partainya, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Namun itu bukan aspek spiritualnya.

"Pak AHY pernah ke Lawu. Tapi itu dalam rangka pendakian bersama jajaran pengurus. Saya hanya menemaninya tapi enggak ikut mendaki. Pak Rinto (Ketua DPD Demokrat Jateng, Rinto Subekti) yang ikut mendaki. Itu sudah lama juga. Sebelum pandemi. Enggak ada semacam itu (ritual ke pertapaan di Lawu)," kata Tri Haryadi.

Dia mengatakan, AHY memang hobi beraktivitas di alam terbuka. Bahkan mengadakan rapat partainya juga memilih lokasi luar ruang. "Hobi beliau memang outdoor. Sekarang sedang roadshow. Barusan di Prambanan, Semarang, Demak, Kudus dan Pati. Keliling ke daerah," katanya.

1869