Home Milenial Desain Ruang untuk Healing, Mahasiswa ISI Belajar dari Pakar Jerman

Desain Ruang untuk Healing, Mahasiswa ISI Belajar dari Pakar Jerman

Bantul, Gatra.com - Desain ruangan sebuah rumah sakit ternyata berperan untuk 'healing' dan menentukan kesembuhan pasien. Penerapan konsep tersebut sangat penting di masa pandemi dan sesudahnya.

Untuk itu, mahasiswa Jurusan Desain Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta belajar tentang desain RS itu di ajang workshop Design Thinking 2022, 23-25 Mei.

Ajang ini digelar Jurusan Desain ISI Yogyakarta bekerja sama dengan Hochschule Hannover University of Applied Science, Jerman.

Ivada Ariyani, ketua pelaksana Design Thinking Workshop 2022 ISI, menjelaskan, acara ini mengundang Ann-Sophie Kuchler, seorang desainer Jerman yang meyakini bahwa desain membantu kita mengatasi situasi dan masalah, termasuk saat pandemi.

Selama ini, Sophie menggeluti bidang healing art yang telah membantu banyak pasien untuk pulih di masa pandemi.

Untuk menerapkan healing art, Sophie menciptakan start-up, Resonanzraum.

"Ini merupakan proyek di mana Sophie merancang artwork dan elemen interior yang diterapkan pada rumah sakit untuk menghadirkan suasana healing pada pasien,” kata Ivada, Kamis (26/5).

Menurut Ivada, Sophie berpendapat bahwa healing merupakan sebuah efisiensi pada diri manusia, karena banyak sekali penyakit yang ditimbulkan oleh stres. Melalui healing, stres mampu ditekan dan pada gilirannya sakit akan lebih mudah disembuhkan.

Desain memegang peran penting dalam proses itu karena mampu menghadirkan suasana menyenangkan, menenteramkan, dan membahagiakan.

“Tantangannya saat ini, menurut Sophie, dan saya juga setuju, adalah bagaimana meyakinkan klien--manajemen rumah sakit misalnya--bahwa saat ini banyak orang membutuhkan healing, membutuhkan suasana ruang yang mendukung kesembuhan itu,” ujar Ivada.

Ia menjelaskan, workshop ini diselenggarakan sejak 2015 dan tahun ini digelar secara hibrid tahun ini karena pandemi. Sebelum pandemi, 25 mahasiswa Hochschule Hannover datang ke Yogyakarta untuk berkegiatan dengan 25 mahasiswa ISI Yogyakarta.

“Karena sifat workshop ini yang multi disipliner, mahasiswa didorong untuk bekerja sama dalam tim dengan anggota yang beragam. Mereka datang dari Program Studi Desain Interior, Desain Produk, Desain Komunikasi Visual, serta Jurusan Kriya Seni ISI Yogyakarta,” tambah Ivada.

Ivada mengakui, menyelenggarakan workshop desain secara daring merupakan tantangan tersendiri. Apalagi, karakteristik dasar dalam workshop ini adalah bekerja sama dan berdiskusi untuk merumuskan masalah dan menelurkan ide-ide inovatif.

Namun demikian, ajang ini menjadi kesempatan bagi mahasiswa dalam menggunakan teknologi untuk menunjang kinerja dalam suatu tim dengan beragam dinamika.

Mahasiswa pun menggunakan berbagai aplikasi sebagai pengganti whiteboard, post-it, serta sketsa-sketsa yang kerap digunakan selama bekerja sebagai calon desainer.

"Meskipun mendapati beragam tantangan, dapat dibuktikan bahwa bekerja secara tim menggunakan media daring merupakan cara baru yang dapat digunakan dalam workshop ini," kata Ivada.

Hasil workshop ini akan dipamerkan di pameran seni rupa menyambut Dies Natalis ke-38 ISI Yogyakarta di Galeri RJ Katamsi ISI Yogyakarta, 30 Mei 2022.

Sebagai rangkaian workshop ini diselenggarakan juga seminar daring “Design & Post-Pandemic Recovery” pada Rabu, 25 Mei 2022. Seminar ini menghadirkan dua pembicara, yaitu akademisi ITB Adhi Nugraha dan Friedrich Weltzien dari Hochschule Hannover, Jerman.

227