Home Nasional Pencarian Putra Sulung Ridwan Kamil: KBRI Terus Berkoordinasi dengan Otoritas Swiss

Pencarian Putra Sulung Ridwan Kamil: KBRI Terus Berkoordinasi dengan Otoritas Swiss

Jakarta, Gatra.com - Duta Besar RI untuk Swiss, Muliaman D Hadad mengatakan akan terus berkoordinasi dengan pihak otoritas Swiss dalam pencarian putra sulung Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Emmeril Khan Mumtadz yang hilang saat berenang di Sungai Aare, Bern, Swiss.

“Kita dalam koordinasi penuh dengan pihak kepolisian 24/7 jika ada perkembangan. Kemudian kita bisa tahu real time karena kepolisian membuka jalur real live dengan KBRI mengenai hal ini,” katanya dalam konferensi pers yang digelar secara virtual pada Sabtu (28/5).

Muliaman juga mengatakan bahwa pada hari ini, tim SAR dan pihak kepolisian Swiss akan kembali melakukan pencarian lebih intensif menggunakan perahu dan drone. Metode-metode lain juga akan dilakukan yang menyesuaikan dengan situasi dan kondisi di lapangan.

“Sebab kalau airnya keruh, akan menyulitkan penyelamatan. tapi pada dasarnya, pihak otoritas memberikan atau menyiapkan berbagai macam metode yang akan disesuaikan dengan situasi setempat, dengan waktu yang cepat dan tepat tentu saja,” jelasnya.

Tim SAR yang akan dikerahkan dalam pencarian hari ini, terdiri dari unsur polisi, polisi medis, dan pemadam kebakaran yang mengoperasikan drone. Lokasi pencarian adalah di area Walensee yang mencakup sepanjang 8 Km wilayah sungai Aare.

Pencarian akan dimulai sekitar pukul 8.30 pagi ini waktu Swiss, atau sekitar jam 13.30 WIB hingga selesai selama cuaca memungkinkan untuk dilakukan proses pencarian.

“Tentu saja KBRI akan terus menjaga komunikasi real time dengan pihak kepolisian dan tim SAR untuk mendapatkan update yang aktual setiap saat,” Muliaman mengatakan.

Ridwan Kamil yang didampingi KBRI Bern juga telah melakukan pertemuan dengan tim SAR dalam membahas upaya pencarian ini. Tim SAR sudah memberikan penjelasan mengenai topografi sungai, kekuatan arus sungai dan lainnya kepada Ridwan Kamil.

“Sehingga kemudian kita memperkirakan possible spot, di mana kira-kira bisa terjadi, dan lain sebagainya,” ujar Muliaman.

61