Sragen, Gatra.com – Penularan penyakit mulut dan kuku (PMK) di Kabupaten Sragen, Jawa Tengah (Jateng), meluas ke 10 kecamatan. Hingga Sabtu (28/5), Dinas Perikanan dan Peternakan (Disnakkan) mencatat 39 ekor sapi terpapar penyakit itu.

Jumlah sapi positif PMK ini bertambah sembilan ekor dari terakhir pendataan pada Kamis (26/5) sebanyak 30 ekor sapi sakit. Diduga, penularannya akibat kontak langsung dengan sapi terinfeksi PMK atau lewat vektor manusia.

"Laporan dari tim Keswan, penyebarannya sampai di 10 kecamatan. Terdapat gejala yang sama. Sampai sekarang ada 39 ekor sapi," kata Kabid Keswan, Toto Sukarno, Sabtu (28/5).

Menurutnya, Kecamatan Plupuh menyumbang kasus terbanyak. Para dokter hewan, mantri ternak, dan petugas lapangan diminta langsung mengarantina sapi apabila muncul gejala suhu tubuh lebih dari 39 derajat celcius, lesu, malas bergerak, lendir mulut berlebih, sariawan, dan hilang nafsu makan. Kemudian ada luka bagian kaki dan kuku.

"Jadi apabila ada tanda-tanda seperti itu jangan menjual ternaknya maupun memotongnya," kata dia.

Sebelumnya, Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati, mengimbau masyarakat yang memiliki ternak sapi, kambing, dan kerbau yang terindikasi sakit tidak menjual atau dibawa ke pasar terlebih dahulu. Sebab, hal itu akan dapat menyebabkan penularan yang masif kepada sapi-sapi yang lain.