Moskwa, Gatra.com- Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov membantah kabar yang menyebut kesehatan Presiden Rusia, Vladimir Putin terus memburuk akibat penyakit berat yang dialami.

"Presiden Vladimir Putin setiap hari tampil di hadapan publik. Anda dapat melihatnya di layar televisi, membaca dan mendengarkan pidatonya. Saya tidak berpikir bahwa orang waras dapat mencurigai dirinya sedang mengidap penyakit serius," ujar Lavrov sebagaimana dilansir, Tass pada Senin (30/5).

"Semua kembali pada hati nurani mereka yang sengaja menyebarkan desas-desus semacam itu. Padahal setiap hari ada kesempatan bagi semua orang untuk melihat seperti apa kondisi dia," tambahnya.

Sebelumnya, kabar terkait penurunan kesehatan Putin beredar luas di sejumlah media barat. Putin disebut hanya memiliki sisa hidup hingga tiga tahun lantaran penyakit kanker yang tengah ia derita.

"[Putin] punya waktu tak lebih dari dua hingga tahun untuk tetap hidup. [Ia punya] kanker yang berkembang pesat," ujar salah satu perwira pembelot dari Badan Intelijen Rusia (FSB), Boris Karpichkov.

Informasi yang diutarakan Karpichkov disebut didapat dari seorang mata-mata Rusia yang tidak bersedia diungkapkan identitasnya. Mata-mata itu turut menyebut Putin kerap mengalami sakit kepala dan penurunan fungsi pengelihatan.

"Kami diberitahu bahwa dia menderita sakit kepala dan ketika dia muncul di TV, dia membutuhkan selembar kertas dengan semua yang ditulis dalam huruf besar untuk membaca apa yang akan dia katakan," tambahnya.