Blora, Gatra.com -  Kasus penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK) di Kabupaten Blora akhirnya memakan korban. Sebanyak dua sapi warga dilaporkan mati usai dinyatakan positif PMK.

Kabid Kesehatan Hewan, Dinas Pangan Peternakan Perikanan dan Pertanian Kabupaten Blora, Tejo Yuwono, mengatakan, dua sapi tersebut milik warga di Kecamatan Jepon dan Jiken.

"Yang Kecamatan Jiken itu mati tanggal 25 mei kemarin, sementara yang di Desa Tempellemahbang Kecamatan Jepon pada 28 mei lalu," kata Tejo melalui sambungan telepon dengan Gatra.com, Senin (30/5).

Tejo memaparkan sampai saat ini masih ada 10 sapi yang dinyatakan positif PMK. Sementara 199 sapi suspek PMK.

"10 sapi itu setelah kita ambil sampel dari 11 sapi yang suspek. Jadi yang 10 itu memang sesuai hasil dari laboratorium. Kalau yang suspen kan masih mengarah ke sana (PMK)," ucapnya.

Pemkab Blora sendiri sudah melakukan langkah antisipasi agar penyakit ini tidak meluas. Salah satunya dengan menutup aktivitas pasar hewan.

"Pasar hewan kita tutup sudah jumat kemarin sampai 14 hari kedepan. Ini supaya penyebaran tidak meluas. Karena kasus ini ada biasanya dibawa hewan dari luar kota," jelasnya.