Home Regional Waspada, Banjir Rob Berpotensi Kembali Landa Wilayah Pantura Tegal

Waspada, Banjir Rob Berpotensi Kembali Landa Wilayah Pantura Tegal

Tegal, Gatra.com - Banjir rob berpotensi kembali terjadi di wilayah pesisir atau pantai utara (pantura) Kota Tegal, Jawa Tengah, pada Juni akibat gelombang pasang air laut. Ketinggian air pasang yang melimpas ke daratan bisa mencapai satu meter.

Prakirawan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Tegal Sri Nur Latifah mengatakan banjir rob di wilayah pesisir karena naiknya atau pasang air laut bisa kembali terjadi karena merupakan fenomena periodik.

"Jadi setiap bulan baru atau pergantian bulan, ada posisi bulan dan bumi berdekatan. Pada saat itu ada gaya gravitasi, makanya ada namanya pasang maksimum," kata Sri, Senin (30/5).

Menurut Sri, pada Juni, banjir rob berpotensi kembali terjadi di wilayah pesisir, termasuk Kota Tegal. Hal ini karena adanya pasang air laut yang diperkirakan terjadi pada 4-7 Juni dan 17-22 Juni.

Pada tanggal-tanggal tersebut, air pasang diperkirakan mulai terjadi pada pukul 04-00-09.00 WIB dengan ketinggian 60 sentimeter. Kemudian ketinggian pasang maksimal diperkirakan pada pukul 12.00-16.00 WIB.

"Pada tanggal-tanggal tersebut perkiraan ketinggian air pasang maksimum bisa mencapai 110 sentimeter. Kondisi pasang maksimal ini yang perlu diwaspadai dan diantisipasi di wilayah-wilayah yang biasa terdampak rob. Masyarakat perlu waspada dan mengantisipasi dengan mengamankan barang-barang penting," ujarnya.

Sri mengungkapkan banjir rob yang terjadi bisa diperparah oleh fenomena lain yakni gelombang tinggi air laut dan hujan. Adapun ketinggian gelombang air laut pada dua hingga tiga hari ke depan diperkirakan bisa mencapai 2,5 meter.

"Peringatan dini gelombang tinggi untuk Juni belum ada. Kalau bulan Mei ada. Walapun tidak ada peringatan dini, tetap harus diwaspadai. Karena rob ini periodik. Mudah-mudahan kondisi cuaca stabil, tidak ada gelombang tinggi atau hujan, karena itu bisa memperparah robnya," jelasnya.

Sri menambahkan, informasi perkiraan pasang surut air laut dan potensi terjadinya rob tersebut selalu disampaikan BMKG ke instansi-instansi terkait, seperti Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD). Sehingga diharapkan ada langkah kewaspadaan dan antisipasi dari pemerintah setempat dan masyarakat.

"Waktu rob kemarin kita juga sudah koordinasi dengan BPBD Kota Tegal. Ketinggian rob yang real di lapangan berkisar 30-70 sentimeter. Itu yang di daratnya. Kalau ketinggian gelombang pasangnya, di Tegal belum ada water level atau alat untuk mengukur ketinggian real-nya," ucapnya.

Seperti diketahui, banjir rob akibat gelombang pasang air laut melanda sejumlah wilayah di pesisir atau pantura Jawa Tengah pada pekan lalu, termasuk Kota Tegal. Data BPBD Kota Tegal mencatat, banjir rob terjadi di Kelurahan Mintaragen, Kelurahan Panggung Kecamatan Tegal Timur, serta Kelurahan Muarareja, dan Kelurahan Tegalsari Kecamatan Tegal Barat.

Banjir rob yang terjadi mulai Senin (23/5) itu berdampak ada 675 kepala keluarga atau 1.749 jiwa. Sebagian dari warga yang terdampak itu harus mengungsi.

1044