Home Kesehatan Ditemukan Suspek PMK Bersumber Vektor Manusia

Ditemukan Suspek PMK Bersumber Vektor Manusia

Karanganyar, Gatra.com - Penyakit mulut dan kuku (PMK) pada sapi bukan hanya ditularkan hewan sakit saja. Namun juga manusia sebagai vektor.

Kondisi demikian ditemukan pada kasus suspek PMK di Desa Waru, Kebakkramat, Karanganyar. Seekor sapi di dalam kandang tanpa kontak dengan hewan sakit, ternyata bisa bergejala. Diduga, aktivitas manusia yang menyebabkan sapi itu tertular virus.

"Sapi itu hipersaliva (lendir mulut), nafsu makan menurun. Sudah diambil sampelnya pada Sabtu (28/5) kemarin. Suspek PMK. Padahal enggak ada sapi lain di kandangnya," kata Medik Veteriner Dinas Pertanian Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) Karanganyar, Fathurrahman kepada wartawan, Senin (30/5).

Pemilik ternak mengakui beberapa orang keluar masuk kandang. Mereka dari luar kota seperti tamu dan pedagang ternak. Fathurrahman mengakui penyebaran virus dapat pula dari vektor manusia yang membawanya.

Setelah adanya kasus ini, seluruh komunitas peternak diminta membatasi aktivitas di dalam kandang. Aktivitas di dalamnya hanya boleh dilakukan setelah disinfeksi. Terkait sapi sakit, penanganannya diserahkan ke mantri ternak.

Ia mengatakan masa inkubasi virus selama 7-14 hari. Jika sapi berhasil melaluinya, kemungkinan sembuh tinggi. Namun jika tanpa penanganan dan pengobatan, harapan hidupnya rendah.

Ia menyarankan disinfeksi kandang atau tempat jagal hewan usai memotong ternak. Cara demikian untuk mematikan virus penyakit.

Terkait konsumsi sapi sakit, ia menyerahkan keputusan itu ke masyarakat. "Kalau tahu hewan itu sakit, apa tega memakan dagingnya. Misalnya ada luka di bagian tertentu. Sebaiknya dikubur saja. Kalau mau mengonsumsi, masak sampai matang betul," katanya.

Sementara itu jumlah suspek sapi PMK sampai Senin (30/5) menjadi delapan ekor. Dua ekor dari Jumapolo, seekor di Kebakkramat dan lima ekor di Sepanjang Tawangmangu. Sampel seluruhnya masih diteliti di lab Veteriner Yogyakarta. 

1253