Yogyakarta, Gatra com - Sebanyak 20 anggota DPRD Daerah Istimewa Yogyakarta melakukan studi banding ke Italia. Agendanya disebut terkait pariwisata, UMKM, dan kuliah bahasa Indonesia.

Hal ini dijelaskan Sekretaris DPRD DIY Suharwanto, saat dihubungi jurnalis, Rabu (1/6). Setidaknya tiga kota di Italia, Roma, Napoli, dan Florence, yang menjadi tujuan studi banding itu.

"Agendanya ada yang ke Napoli karena di Napoli ada universitas yang memberikan mata kuliah atau jurusan Bahasa Indonesia. Kita ingin merekatkan supaya nanti ada penguatan budaya maupun bahasa Indonesia di Napoli itu," kata dia.

Selain itu, studi banding itu juga terkait program pariwisata. "Ada juga yang (terkait) UMKM yang di Florence. Di Florence itu, pengembangan UMKM kulit sekaligus pariwisata," katanya.

Suharwanto menjelaskan, DPRD juga mengunjungi Roma. "Ini tentang digitalisasi pemerintahan atau e-government yang Komisi A. Kemudian pengembangan energi terbarukan di Komisi C,"katanya.

Sebanyak 20 anggota DPRD meliputi lima orang dari empat komisi yakni Komisi A, B, C, dan D. Studi banding dilaksanakan pada 16 Mei-22 Mei 2022.

"Ya memang tidak semuanya (ikut). Memang peraturan dari pemerintah Indonesia itu kunjungan DPRD ke luar negeri itu maksimal satu grup itu lima orang," ujarnya.

Mereka berangkat dalam empat rombongan dalam satu waktu. "Ya sesuai mekanisme kita minta izin ke Kemendagri, Kemensesneg, Kemenlu termasuk Kedutaan Besar dari sana. Ternyata diizinkan karena (pandemi) sudah mereda," katanya.

Menurutnya, ketika pulang para anggota DPRD itu tak lagi diwajibkan menjalani tes PCR untuk mengantisipasi Covid-19.

"Tidak ada isolasi juga. Sesuai kebijakan pemerintah kan tidak ada isolasi asal sudah disuntik vaksin booster," ujarnya.

Namun Suharwanto menyatakan tak tahu menahu soal dana perjalanan tersebur. "Saya kurang paham secara detail terkait anggarannya," ujarnya.