Pati, Gatra.com – Dinas Pertanian (Dispertan) Pati mengungkapkan, sebanyak ratusan lembu di Kabupaten Pati, Jawa Tengah, terindikasi terjangkit penyakit mulut dan kuku (PMK). Sejumlah pasar hewan ternak pun ditutup selama 14 hari.

Kabid Peternakan Dispertan Pati, Andi Hirawadi mengatakan, pasar hewan yang ditutup yakni di Kecamatan Margorejo, Jaken, Winong, dan Tayu. Pasar ditutup mulai tanggal 2-16 Juni 2022.

“Ini guna mengantisipasi penyebaran PMK semakin luas. Karena selama ini kasus yang kita temukan di lapangan itu, sebagian besar hewan dari pasar hewan dibawa ke kandang, kemudian menular ke ternak yang lain,” ujarnya kepada awak media, Kamis (2/6/2022).

Ia melanjutkan, di Pati diperkirakan ada ratusan sapi yang diduga terjangkit PMK. Hanya saja pihaknya masih menunggu kepastian. Mengingat sampel ternak baru dikirim untuk diperiksa di laboratorium.

“200-an ekor sapi yang terindikasi itu, menyerupai tandai-tanda PMK. Kemarin kita kirim sampel sebanyak 11 sampel, terdiri kerbau 5 ekor dari Kecamatan Sukolilo dan 6 ekor kerbau dari Kecamatan Gabus,” terangnya.

Hewan ternak yang menunjukkan gejala tersebut, diungkapkannya tersebar merata di 21 kecamatan. “Sudah kita obati dan sebagian besar hewan ternaknya sudah pada sembuh. Belum ada kasus sampai mati,” imbuhnya.