Home Regional Awas Panas Ekstrem! Calon Jemaah Haji Diminta Waspadai Heat Stroke

Awas Panas Ekstrem! Calon Jemaah Haji Diminta Waspadai Heat Stroke

Batang, Gatra.com - Ratusan calon jemaah haji Kabupaten Batang, Jawa Tengah segera diberangkatkan ke Tanah Suci. Mereka diminta mewaspadai munculnya heat stroke selama melaksanakan ibadah haji.

Tenaga Kesehatan Haji Indonesia (TKHI) Kloter 34, dr. Edi Samiaji mengatakan, calon jemaah haji patut mewaspadai bahaya munculnya heat stroke karena tersengat sinar matahari akibat cuaca panas ekstrem di Arab Saudi.

"Heat stroke dapat menyerang pada segala usia dengan efek yang ditimbulkan adalah dehidrasi yang tidak terlihat," kata Edi kepada wartawan, Kamis (2/6).

Untuk mencegah hal itu terjadi, Edi mengimbau calon jemaah haji memperbanyak minum air putih. Hal ini agar cairan dalam tubuh tetap tercukupi.

“Minumlah sebelum haus. Tidak perlu khawatir, karena meskipun banyak minum, tidak akan menyebabkan sering buang air kecil, karena langsung terurai,” katanya.

Menurut Edi, pola pikir dari sebagian orang yang menganggap bahwa dengan banyak minum menyebabkan sering buang air kecil perlu diluruskan.

“Sering kencing itu akan terjadi pada iklim yang normal. Tapi di Mekkah nanti cuaca panasnya sangat ekstrem, jadi banyak minum pun tidak akan terlalu sering buang air kecil,” jelasnya.

Selain air putih, Edi menyarankan cairan yang diminum adalah yang mengandung isotonik. Dengan minum air mineral atau cairan yang mengandung isotonik, maka akan menjaga kebugaran dan menghindari dehidrasi.

“Di Tanah Suci nanti panasnya sangat tinggi, tapi kelembabannya sangat rendah. Ini perlu diantisipasi para calon jemaah haji," ujar dia.

Adapun penanganan terhadap orang yang terserang heat stroke, menurut Edi harus dilakukan secepat mungkin. “Bisa dengan pertolongan sesegera mungkin yakni diberikan cairan infus atau dibawa ke sektor klinik kesehatan khusus jemaah haji Indonesia,” ujarnya.

Kuota calon jemaah haji Kabupaten Batang pada ibadah haji perdana setelah dua tahun pandemi Covid-19 sebanyak 393 orang. Dari jumlah itu, 14 orang menunda keberangkatan karena berbagai faktor. Kuota yang kosong itu kemudian diganti dengan 11 orang dari cadangan, sehingga total yang diberangkatkan 390 orang.

1050