Home Pendidikan Tak Hanya Dosen, Kini Praktisi Juga Didorong Mengajar di Kampus

Tak Hanya Dosen, Kini Praktisi Juga Didorong Mengajar di Kampus

Jakarta, Gatra.com - Kolaborasi antara mahasiswa dan praktisi menjadi arahan penting Presiden Joko Widodo (Jokowi). Hal ini perlu dilakukan guna mentransformasi pendidikan tinggi dalam memuat pembelajaran yang relevan dengan dunia non akademik. Kolaborasi tersebut coba diwujudkan dalam program Praktisi Mengajar.

Mendikbud Ristek, Nadiem Anwar Makarim, mengatakan diusungnya program Merdeka Belajar Episode ke-20 tersebut adalah bentuk akselerasi perguruan tinggi untuk bisa bersaing di tingkat dunia.

Keharusan bersaing, menurut Nadiem, adalah kewajiban bagi Indonesia yang notabene memiliki potensi untuk bisa berkompetisi di pasar talenta, perdagangan, dan seluruh sektor ekonomi dunia. Namun untuk bisa bersaing, maka dibutuhkan sumber daya manusia yang tak hanya ahli, namun juga siap untuk bekerja.

“Sedangkan, kita mendapat masukan dari berbagai perusahaan bahwa mereka sulit sekali mendapatkan lulusan yang siap kerja,” tegas Nadiem dalam kegiatan peluncuran program Praktik Mengajar secara daring, Jumat (3/6).

Menurut Nadiem, rendahnya tingkat kesiapan para lulusan perguruan tinggi merupakan imbas dari minimnya pengalaman mahasiswa untuk mengerjakan sebuah proyek riil selama di kampus.

Untuk itu, salah satu strategi yang tengah ia dorong saat ini adalah untuk menumbuhkan pembelajaran berbasis Project Based Learning yang relevan dengan industri.

“Sehingga, sifat [pembelajaran] bukan akademis saja. Jadi ini masalah yang sangat akut, masalah yang sangat dirasakan industri kita pada saat ini,” ujar Nadiem.

Lebih lanjut, Nadiem berpandangan bahwa dengan adanya tenaga praktisi yang datang untuk mengajar dalam kampus, maka para praktisi tersebut pun menggunakan metode case study berbasis Project Based Learning di dalam kelas.

“Mahasiswa pun akan berkarya, mengerjakan projek, sesuatu yang riil di lapangan konteksnya. Paling tidak ada case study untuk menganalisa yang nyata di dalam industri dan dunia akademis,” paparnya.

143