Home Hukum Lulusan Inggris, Anak Komut Bank Jatim Korban Penganiayaan di HolyWings dan Polres Sleman

Lulusan Inggris, Anak Komut Bank Jatim Korban Penganiayaan di HolyWings dan Polres Sleman

Sleman, Gatra.com- Bryan Yoga Kusuma, anak Komisaris Utama Bank Jatim, Suprajarto, yang menjadi korban penganiayaan di HolyWings Jogja dan berlanjut di Kantor Polres Sleman, 04/06. Selain anak Komut Bank Jatim, ternyata Yoga, 29 tahun, merupakan lulusan universitas di Inggris.

Hal itu diketahui dari unggahan IG Suprajarto saat menghadiri wisuda putranya itu, 30 November 2017. "Bahagia dan bangga anak kami Bryan Yoga Kusuma lulus sebagai MBA Oil and Gas Management dari Coventry University, London. Semoga ilmu yang diperoleh dapat berguna untuk diri sendiri, keluarga, serta nusa dan bangsa," tulisnya.

Yoga juga pernah jadi Calon Anggota Legislatif (Caleg) DPR RI dari Partai Hanura. Dia maju untuk daerah pemilihan DI Yogyakarta (Kota Yogyakarta, Sleman, Gunungkidul, Kulon Progo, Bantul).

Seperti diberitakan sebelumnya, Yoga babak belur setelah terlibat keributan dengan Carmel dan Leo. Dia mengalami sejumlah luka di mata, pipi, lengan, dada dan perut. Dia mengalami cidera seperti luka bakar.

Keluarga baru mengetahui kondisi Yoga saat dirawat di RSUD Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Perwakilan keluarga, Anung Prajotho, mengatakan Yoga dikeroyok sejumlah orang di HolyWings Jogja.

Pada Jumat (3/6) sekitar pukul 23.30, Yoga bersama Albert Wijaya, Aprio Rabadi, Yogi Adhika Pratistha, dan Irawan, mengunjungi HolyWings Jogja, di Jalan Magelang KM 5,8 No 55, Kutu Asem, Sinduadi, Mlati, Kabupaten Sleman.

Sabtu (4/6) dini hari, pukul 02.00 WIB, Yoga diprovokasi pengunjung bernama Carmel hingga berujung pada perkelahian di depan parkiran HolyWings. Carmel memanggil temannya bernama Leo. Leo kemudian mengumpulkan seluruh security, preman, tukang parkir, provost dan PM untuk memermak Yoga.

"Yoga dihajar kurang lebih selama satu jam oleh sekitar 20 orang, dan ada juga oknum polisi yang terlibat," kata Anung, saat dihubungi RM.id, Sabtu (4/6) malam.

Albert yang hendak melerai juga dipukuli. Namun lukanya tak terlalu parah. Setelah keadaan agak kondusif, Yoga dan Albert diberikan opsi jalan tengah untuk menyelesaikan masalah dengan Carmel dan Leo di Polres Sleman. Bukannya membaik, di Polres, Yoga dan Albert kembali mendapatkan siksaan dan pukulan.

"Saat itu, Albert meminta pertolongan dari polisi lain yang berada di Polres, namun hanya dilihat saja, dan mereka tidak memberikan pertolongan. Saat itu, identitas dan HP Albert dan Yoga disita oleh pihak kepolisian," bebernya.

Anung mengatakan pihak keluarga tidak mengetahui peristiwa ini, sampai ada pemberitahuan dari Albert pada pagi harinya, sekitar pukul 07.00 WIB.

Albert mengabarkan bahwa Bryan sedang mendapatkan perawatan intensif di RSUD Sleman. Namun karena kondisinya yang cukup parah, Yoga kemudian dipindahkan ke RS Betesda.

Pihak keluarga sangat menyayangkan, tidak seorang pun anggota polisi yang berada di Polres maupun yang terlibat di HolyWings untuk memberitahukan peristiwa ini kepada pihak keluarga. Dibeberkan Anung, polisi sempat datang ke RSUD Sleman untuk melihat kondisi Yoga.

“Sekadar melihat saja, sebelum Yoga dipindahkan ke RS Betesda. Saya juga heran, kok polisi datang ke RSUD, padahal saat itu saya mau ke Polres Sleman untuk membuat laporan. Ya saya pikir polisi sudah datang dan sudah tanya-tanya, itu kan sama saja lapor, polisi sudah tahu kejadian ini," terang Anung.

Kejadian yang menimpa Yoga ini belum dilaporkan secara resmi ke kepolisian. Menurut Anung, pihak keluarga akan membuat laporan resmi. “Nanti saya konsultasi dulu ke orangtua Yoga. Saat ini kondisi orangtuanya masih syok,” tandasnya.

557