Home Internasional AS Perintahkan Penyitaan 2 Pesawat Milik Miliarder Roman Abramovich

AS Perintahkan Penyitaan 2 Pesawat Milik Miliarder Roman Abramovich

Washington, D.C, Gatra.com - Departemen Kehakiman Amerika Serikat (AS) pada Senin memerintahkan penyitaan dua pesawat milik oligarki Rusia Roman Abramovich. Penyitaan itu karena dianggap melanggar sanksi terhadap Rusia, yang dijatuhkan atas invasinya ke Ukraina.

AFP, Selasa (7/6) melaporkan, pihak departemen mengatakan dalam pengajuan pengadilan bahwa dua pesawat, jenis Boeing 787-8 Dreamliner dan jet eksekutif Gulfstream G650ER, telah diterbangkan ke wilayah Rusia awal tahun inidan itu melanggar kontrol ekspor AS yang ditetapkan untuk pesawat buatan AS pada 2 Maret.

Langkah departemen tersebut menargetkan salah satu miliarder Rusia terkaya, yang sebelumnya telah dipaksa untuk menjual Chelsea Football Club, pasca invasi Moskow pada 24 Februari di Ukraina.

Ini “bertujuan untuk memberi insentif kepada orang-orang yang dekat dengan pemerintah Rusia. Untuk menjauhkan diri dari Kremlin dan dari negara Rusia karena terus meningkatkan perang," kata direktur satuan tugas KleptoCapture Departemen Kehakiman, Andrew Adams.

Kedua pesawat, dinilai Departemen Kehakiman senilai US$400 juta, dan diyakini berada di luar jangkauan pejabat AS - di Rusia dan, sedangkan jenis Boeing mungkin masih berada di Dubai, sebagaimana laporan media.

"Kami akan mengambil langkah aktif untuk mengejar penyitaan, dan kami akan mengawasi apakah mereka memindahkan yurisdiksi," kata Adams.

Perintah penyitaan menguraikan bagaimana Abramovich mengendalikan kedua pesawat itu melalui serangkaian perusahaan cangkang, yang berpusat pada Europe Settlement Trust, yang terdaftar di Siprus.

Abramovich pada bulan Februari menjadikan anak-anaknya, semua warga negara Rusia, sebagai penerima perwalian, sesuai dengan perintah tersebut.

Abramovich, 55 tahun, membangun kekayaan yang diperkirakan Bloomberg sebesar US$ 12,5 miliar di sektor minyak, baja, aluminium dan industri lainnya. Ia juga mempertahankan hubungan dekat dengan pejabat tinggi Rusia, termasuk Presiden Vladimir Putin.

Memegang kewarganegaraan Rusia dan Israel, serta dilaporkan Portugis, ia diyakini telah memindahkan sebagian besar kekayaannya di luar Rusia, namun tetap mempertahankan kepentingan substansial di dalam negeri.

Sejak perang Ukraina dimulai, ia telah terkena sanksi di Eropa.

Pulau Jersey, sebuah dependensi mahkota Inggris, mengumumkan pada 13 April bahwa mereka telah membekukan lebih dari US$7 miliar aset yang diyakini terkait dengan Abramovich.

Namun tidak seperti banyak miliarder Rusia lainnya, Abramovich tidak dimasukkan dalam daftar sanksi AS.

Menurut laporan, dia telah menghindari penyitaan oleh otoritas Eropa atas kapal pesiar Eclipse 162 meter (500 kaki) dan Solaris 140 meter, dengan memindahkannya ke perairan Turki.

Sejalan dengan perintah penyitaan pesawat, departemen Perdagangan AS mengeluarkan surat yang menuduh Abramovich dengan sengaja melanggar pembatasan AS, dan berupaya memblokir teknologi serta barang tertentu agar tidak diekspor ke Rusia.

“Tuduhan itu dapat membawa hukuman finansial hingga dua kali lipat nilai transaksi "ekspor",” kata surat perdagangan itu menunjukkan bahwa mereka dapat meminta denda lebih dari nilai pesawat.

101