Home Kesehatan Sudah Ribuan Kasus Cacar Monyet Terdeteksi di 29 Negara, Penyebaran Cepat Karena Seks Sesama Jenis

Sudah Ribuan Kasus Cacar Monyet Terdeteksi di 29 Negara, Penyebaran Cepat Karena Seks Sesama Jenis

Jakarta, Gatra.com - Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC AS) mulai meningkatkan kewaspadaannya untuk wabah cacar monyet (mongkeypox) yang sedang berlangsung. Sejauh ini di AS jumlah kasusnya sudah mencapai 30. Namun, untuk jumlah kasus global terus naik hingga di atas 1.000.

CDC mulai menyarankan agar para pelancong langsung meningkatkan praktik tindakan pencegahan untuk menghindari penularan dan menyebarkan penyakit virus langka itu.

“Orang harus menghindari kontak dekat dengan orang sakit, termasuk mereka yang memiliki ruam pada kulit atau alat kelamin mereka, dan dengan hewan liar yang sudah mati atau hidup, terutama hewan pengerat, seperti tikus, tupai, dan juga primata seperti monyet dan kera,” bunyi pernyataan CDC seperti dikutip Live Science, Rabu (8/6).

Para turis juga diminta agar menghindari kontak dengan bahan yang terkontaminasi atau telah digunakan oleh orang sakit, seperti pakaian dan tempat tidur, atau bahan yang bersentuhan dengan hewan yang terinfeksi. Mereka juga harus menghindari mengkonsumsi atau menyiapkan daging dari hewan buruan.

"Jika Anda sakit dan bisa terkena cacar monyet, tunda perjalanan dengan transportasi umum sampai Anda dinyatakan sembuh oleh petugas kesehatan atau pejabat kesehatan masyarakat," kata CDC.

Risiko keseluruhan terkena cacar monyet masih rendah untuk masyarakat umum, tetapi CDC menyarankan agar individu mencari perhatian medis segera jika mereka mengembangkan ruam kulit baru yang tidak dapat dijelaskan di mana saja di tubuh.

Ruam ini biasanya berkembang melalui beberapa tahap, awalnya tampak seperti bercak kulit yang berubah warna kemudian timbul benjolan, kemudian melepuh dan akhirnya jerawat besar berisi nanah. Lesi kulit ini akhirnya berkeropeng dan rontok.

Gejala lain dari cacar monyet adalah orang akan mengalami demam, kedinginan, sakit kepala, nyeri otot dan pembengkakan kelenjar getah bening. “Hindari kontak dengan orang lain jika Anda menduga Anda menderita cacar monyet,” kata CDC.

Hingga Senin (6/6), CDC mencatat dari 29 negara sudah ada 1.019 kasus terkonfirmasi terkena cacar monyet. Diantaranya, seperti Inggris telah melaporkan kasus cacar monyet sudah mencapai 302 orang, diikuti oleh Spanyol, Portugal, Kanada, dan Jerman.

Sedangkan 30 kasus yang terdeteksi di AS telah memengaruhi orang-orang di California, Colorado, Washington, D.C., Florida, Georgia, Hawaii, Illinois, Massachusetts, New York, Pennsylvania, Utah, Virginia, dan negara bagian Washington.

Mirip dengan kasus yang dilaporkan di Eropa, menariknya sebagian besar kasus di AS diduga penyebarannya dikarenakan aktivitas pria yang berhubungan seks dengan sesama jenis.

Menurut Laporan Mingguan Morbiditas dan Kematian (Morbidity and Mortality Weekly Report/MMWR) yang dirilis pada 3 Juni lalu, cacar monyet memang bukan termasuk penyakit menular seksual. Namun, virus menyebar melalui kontak dengan cairan tubuh yang terkontaminasi dan luka pada orang yang terinfeksi. “Setidaknya beberapa kasus memang terjadi karena pria yang berhubungan seks dengan pria,” ucap MMWR.

Lalu, banyak orang yang terkena cacar monyet hanya mengalami penyakit ringan dan cepat sembuh dalam waktu sekitar dua hingga tiga minggu, tetapi belakangan ada juga beberapa kelompok orang yang berisiko terkena penyakit hingga terinfeksi parah.

Kelompok individu dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah diantaranya; anak-anak usia 8 tahun ke bawah; orang hamil dan menyusui; orang dengan infeksi yang ada atau kondisi lain yang dapat meningkatkan risiko infeksi parah.

Tidak ada pengobatan yang secara khusus disetujui untuk cacar monyet, tetapi memang beberapa antivirus dan pengobatan antibodi kadang-kadang dapat digunakan, di luar label, untuk mengobati infeksi. Orang yang baru saja terpapar virus juga dapat diberikan salah satu dari dua vaksin seperti ACAM200 atau JYNNEOS untuk mengurangi keparahan gejala atau mencegah infeksi sama sekali.

"CDC merekomendasikan agar vaksin diberikan dalam waktu 4 hari sejak tanggal paparan untuk mencegah timbulnya penyakit," kata CDC.

Sedangkan vaksin diberikan antara 4-14 hari setelah waktu paparan, vaksinasi hanya dapat mengurangi gejala penyakit, tetapi tidak mencegah penyakit.

Vaksin merk ACAM200 memang disetujui tidak hanya untuk cacar tetapi dapat digunakan untuk cacar monyet namun di bawah protokol obat baru. Sedangkan JYNNEOS sudah disetujui untuk cacar dan cacar monyet. "Kami memiliki lebih dari cukup vaksin yang tersedia untuk wabah saat ini," kata Dawn O'Connell, Asisten Sekretaris untuk Kesiapsiagaan dan Tanggapan di Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan AS.

124