Washinton, D.C, Gatra.com - Perusahaan biotek Amerika Serikat (AS) Moderna pada hari Rabu mengumumkan keberhasilan dengan hasil positif penggunaan vaksin baru yang menargetkan strain omicron COVID-19.

Apa yang disebut vaksin "bivalen" ini diuji dalam uji coba terhadap lebih dari 850 orang dewasa, yang semuanya telah menerima tiga dosis pertama vaksin Spikevax asli Moderna.

Sekitar setengah kelompok kemudian menerima dosis keempat Spikevax, sementara sisanya menerima vaksin bivalen.

“Mereka yang menerima vaksin bivalen memiliki tingkat antibodi penetralisir yang jauh lebih tinggi - protein sistem kekebalan berbentuk Y yang memblokir virus - terhadap omicron,” kata pihak perusahaan dikutip AFP, Rabu (8/6).

Dikatakan bahwa rata-rata, tingkat ini sekitar 75 persen lebih tinggi pada kelompok yang mendapat vaksin bivalen sebagai dosis keempat dibandingkan dengan mereka yang mendapat vaksin asli sebagai dosis keempat. 

Mereka juga menerima perlindungan yang sedikit lebih unggul dari strain COVID-19 dibandingkan dengan Spikevax.

"Kami sangat senang," kata CEO , Stephane Bancel Moderna dalam sebuah pernyataan.

Ia menambahkan bahwa vaksin baru ini akan menjadi kandidat utama perusahaan untuk menjadi otorisasi sebagai “booster” musim gugur mendatang di AS.

"Kami ingin siap pada awal Agustus untuk pengiriman," katanya kepada investor melalui saluran telepon.

Presiden perusahaan, Stephen Hoge mengakui bahwa tingkat antibodi akan lebih rendah terhadap sub-varian omicron yang sekarang beredar, namun meyakini bahwa itu masih merupakan “pendorong” yang lebih unggul daripada Spikevax.

Piahk Perusahaan, katanya belum memiliki data tentang daya tahan - bagaimana booster vaksin baru akan berjalan tiga bulan dan enam bulan.

Sebuah panel ahli Administrasi Makanan dan Obat-obatan akan bertemu pada 28 Juni untuk membahas pertimbangan dan strategi apakah akan digunakan sebagai booster di musim gugur dan musim dingin mendatang.