Home Kesehatan BIAN Kejar Kekurangan Imunisasi di Masa Pandemi

BIAN Kejar Kekurangan Imunisasi di Masa Pandemi

Karanganyar, Gatra.com - Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Karanganyar Jateng mencatat puluhan ribu anak usia sampai lima tahun belum komplit mendapatkan imunisasi. Di Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN), sasaran yang sudah dipetakan akan diberikan imunisasi lengkap melalui fasilitas kesehatan dan sekolah.

Kepala DKK Karanganyar, Purwati mengatakan pemberian imunisasi sudah dimulai Mei lalu. Ia mengakui program imunisasi pada tahun ini diberikan lebih spesifik karena sejumlah sasaran luput mendapatkannya saat pandemi Covid-19. Kondisi demikian dialami merata di Indonesia, sehingga Kemenkes mencanangkan BIAN.

“Mei dimulai sampai Juni untuk pelaksanaan di puskesmas. Sedangkan pada Agustus, pemberiannya di sekolah bagi yang sudah mengikuti KBM. Pada pandemi kemarin ada programnya, hanya saja tidak maksimal karena pandemi. Aktivitas masih dibatasi termasuk membawa anak ke posyandu,” katanya kepada Gatra.com, Kamis (9/6).

Sasaran penerima imunisasi sudah terdata oleh Kemenkes di Aplikasi Sehat IndonesiaKu (ASIK). Dinas Kesehatan di daerah tinggal mengundang para orangtua agar anaknya menghadiri imunisasi sesuai jadwal. Bagi anak usia 12 bulan-59 bulan disiapkan imunisasi tambahan Campak Rubela dan imunisasi kejar (OPV, IPV dan DPT-HB-Hib). Di Karanganyar, sasaran imunisasi campak rubela sebanyak 51.042 anak. Kemudian sasaran imunisasi kejar IPV sebanyak 36.643 anak, sasaran imunisasi kejar OPV sebanyak 16.789 anak dan sasaran imunisasi DPT-HB-Hib sebanyak 4.439 anak.

“Di luar yang dijadwalkan pemberiannya, sebenarnya bisa imunisasi di RS, posyandu, klinik mandiri, maupun mobil vaksin keliling,” katanya.

Ia mengatakan pemberian imunisasi terbukti melindungi anak-anak dari penyakit berbahaya sehingga lebih sehat dan lebih produktif. Tak hanya itu, manfaat dari imunisasi juga jauh lebih besar dibandingkan dampak yang ditimbulkan di masa depan.

Lebih lanjut Purwati meminta para orangtua memahami pentingnya imunisasi pada anak. Kader posyandu dan tokoh masyarakat diimbau memandu lingkungannya menyukseskan BIAN.

“Masih berproses. Kendalanya akan dievaluasi di akhir program,” katanya.

3851