Home Hukum Gebuki dan Keroyok Guru Ansel, Polisi Garuk Kepala Sekolah dan Kerabatnya

Gebuki dan Keroyok Guru Ansel, Polisi Garuk Kepala Sekolah dan Kerabatnya

Kupang, Gatra.com- Penyidik Polres Kupang, Polda NTT Kamis 9 Juni 2022 menahan Kepala Sekolah SDN Oelbeba Kecamatan Fatuleu Alex Niti bersama kerabatnya Iwan Taebenu. Keduanya ditahan berkaitan dengan penganiayaan guru Ansel Nale disekolah tersebut 31 Mei 2022 lalu.

Kejadian naas itu terjadi saat dilaksanakan rapat, membahas tentang evaluasi ujian sekolah dan persiapan penilaian akhir semester.

Pada sesi usul dan saran terjadi perbedaan antara korban Ansel Nale dengan Kepala Sekolah Alex Niti. Guru Ansel menanyakan mengapa saat ujian itu tidak disediakan snack sementara dalam Dipa, ada dananya. Selain itu, Ansel juga menanyakan pengelolaan dana BOS yang tidak sesuai juknis.

Mendapat pertanyaan seperti itu, Alex Niti ngamuk dan banting meja, kemudian menghampri dan memukul korban dan melempar kursi. Ansel yang kewalahan kemudian lari keluar halaman sekolah bermaksud minta pertolongan.

Ternyata dihalaman sekolah selain Alex Niti saja yang terus memukul guru Ansel. Isterinya Erna Manu, anaknya Demsy Niti, Guru SMP Oelbeba, adiknya Elenonora Katarina Niti, ikut mengeroyok guru Ansel. Kerabatnya Iwan Taebenu, Daniel Laot, Goris Tanone, Roni Meko juga terlibat pengeroyokan.

Korban Ansel yang sudah berdarah-darah sempoyongan menuju Kantor Desa Oelbeba. Perangkat Desa mangantarkan Ansel melaporkan kasus ini ke Polres Kupang.

Kapolres Kupang AKBP FX Irwan Arianto, S.I.K, M.H didampingi Kasat Reskrim Iptu Lufthi Darmawan Aditya, S.T.K, S.I.K, M.H terhitung Kamis 9 Juni 2022 kepala Sekolah Oelbeba Alex Niti dan salah satu kerabatnya Iwan Taebenu telah ditahan terkait kasus pengeroyokan guru Ansel Nale.

“Kami telah menahan kepala Sekolah Alex Niti bersama kerabatnya Iwan Taebenu terkait kasus pengeroyokan guru Ansel Nale,” kata Kapolres Kupang AKBP FX Irwan Arianto, S.I.K, M.H.

Lebih lanjut AKBP Irwan menyebutkan sesuai hasil pemeriksaan, terdapat 3 peristiwa, lokasi penganiayaan. Pertama terjadi di ruang rapat, terjadi penganiayaan oleh Kepala Sekolah Alex Niti terhadap korban Ansel Nale.

“Kejadian kedua, terjadi di luar sekolah. Korban dipukul Kepala Sekolah yang kemudian menjadi viral. Ketiga korban dibawa ke ruang perpustakaan kemudian korban dianiaya pelaku lainnya,” jelas AKBP Irwan.

Pelaku lainnya saat ini dalam pemeriksaan intensif dan akan ditankap besok 10 Juni 2022. “ Saya tegaskan, untuk pelaku lainnya besok 10 Juni 2022 akan kami lakukan penangkapan ,” tegas AKBp Irwan.

“Terhadap pelaku kami kenakan pasal 170 KUHP ayat 1 subsider pasal 351 ayat 1 junto pasal 55 ayat 1 KUHP. Dengan ancaman kurungan di atas 5 tahun penjara,” tambah AKBP Irwan.

Seperti diberitakan Gatra.com sebelumnya, Kepala Sekolah ngamuk bersama keluarga dan preman kampung keroyok guru Ansel Nale, 44 tahun hingga babak belur. Videonya viral dan dalam adegan itu, Ansel yang masih seragam nampak dipegangi dan dipukuli oleh kepala sekolah bersama keluarga dan preman kampung.

Korban Ansel yang sudah berdarah-darah sempoyongan menuju Kantor Desa Oelbeba. Perangkat Desa mangantarkan Ansel melaporkan kasus ini ke Polres Kupang. Kasus pengiayaan Ansel ini viral karena videonya beredar pada sejumlah WAG dan media sosial.

Ansel Nale membenarkan kasus penganiayaan dirinya dalam video yang beredar luas di masyarakat. “Saat itu kami lagi rapat membahas tentang evaluasi ujian sekolah dan persiapan penilaian akhir semester. Saya tanya mengapa saat pelaksanan ujian tidak disiapkan snack, sementara dananya ada dalam Dipa. Juga saya tanyakan pengelolaan dana BOS yang tidak sesuai juknis. Di situ Kepala Sekolah emosi banting meja dan langsung pukul saya,” kata Ansel Nale, Minggu, 5/6.

Lebih lanjut Ansel mengatakan Kepala Sekolah Alex Niti menampar dirinya berulang kali juga memukul pakai kursi. Karena tidak tahan terus dipukul Ansel lari keluar ke halaman sekolah bermaksud minta pertolongan. Ternyata di luar selain ada guru yang keluar ikut memukul, juga ada preman kampung dan kerabat kepala sekolah ikut keroyok Ansel..

“Saya lari keluar bermaksud minta pertolongan. Ternyata di luar itu kepala sekolah dan ada guru yang keluar ikut pukul saya. Selain itu ada keluarga kepala sekolah termasuk isterinya dan preman kampung. Saya duga kasus penganiayaan ini sudah dipersiapkan oleh kepala sekolah terlebih dulu. Karena saat itu Istri Kepala sekolah, Erna Manu teriak: 'Kita pukul kasih mati dia seperti terekam dalam video itu,” jelas Ansel.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kupang, Imanuel Buan membenarkan penganiayaan Ansel Nale oleh Kepala Sekolah Alex Niti cs. “Kami sudah tangani kasus ini secara administrasi/ Korban Ansel untuk sementara kami tarik, diperbantukan ke Kantor Dinas P dan K kabupaten Kupang,” kata Imanuel Buan (5/6).

Untuk tindakan selanjutnya terhahap Kepala Sekolah Alex Niti dan guru lainnya, Buan menegaskan akan diberikan sanksi tegas. “Jelas Kepala Sekolah dan guru lain yang terlibat kami beri sanksi tegas. Kami masih menunggu proses hukum yang ditangani di Polres sekarang ini,” jelas Buan.

892