Home Ekonomi Industri Baterai Listrik di KIT Batang Didukung Lahan dan Prasarana Memadai

Industri Baterai Listrik di KIT Batang Didukung Lahan dan Prasarana Memadai

Batang, Gatra.com – Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan investasi konsorsium LG Energy Solution dalam rangka pembangunan pabrik baterai kendaraan listrik di Kawasan Industri Terpadu (KIT) di Batang, Jawa Tengah pada Rabu (8/6). Dalam kunjungan ke KIT Batang, Jokowi didampingi oleh sejumlah menteri dan pejabat publik.

Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Investasi merangkap Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia, Mensesneg Pratikno, Gubernur Provinsi Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Bupati Batang Wihaji menghadiri seremoni Implementasi Rencana Tahap Kedua Industri Baterai Listrik Terintegrasi di Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang atau Grand Batang City.

Selain itu, kegiatan turut dihadiri oleh Duta Besar (Dubes) Korea untuk Indonesia Park Tae-Sung, President of LG Energy Solution Bang Soo Lee, Direktur Utama PTPP Novel Arsyad dan sejumlah pejabat korporasi lainnya.

Diketahui, LG Energy Solution merupakan bagian dari LG Chem anak perusahaan dari LG Group yang berasal dari Korea Selatan. Perusahaan tersebut akan menempati lahan seluas 275 hektare dimana diterapkannya teknologi terbaru konsorsium LG.

LG Energy Solution masuk ke dalam pengembangan KIT Batang Tahap Kedua untuk merealisasikan rencana investasi industri baterai listrik terintegrasi tahap kedua. Hal itu dilakukan menyusul acara groundbreaking fasilitas sel baterai senilai total US$1,1 miliar yang dilaksanakan di Karawang, Jawa Barat pada September 2021 lalu.

Proyek grand package itu akan memberikan kontribusi utama bagi industri baterai sekunder global dalam 26 tahun ke depan. Pemerintah Indonesia ingin membangun sebuah ekosistem kendaraan listrik yang besar di Indonesia mencakup produksi dari hulu sampai ke hilir. Hal tersebut dimulai dari penambangan nikel, smelter hingga refinery sampai pembangunan industri katoda dan prekursor kemudian masuk ke lithium baterai, EV baterai, baterai listrik hingga mobil listrik. Setelah mobil listrik masih terdapat tambahan, yaitu recycle baterai listrik.

Direktur Utama PTPP Novel Arsyad mengatakan, pihaknya sangat mengapresiasi implementasi dari rencana tahap kedua industri baterai di KIT Batang. “Dengan hadirnya LG Energy Solution membuktikan bahwa KIT Batang memiliki banyak keunggulan dan potensi yang memikat para Investor Raksasa untuk menanamkan modalnya di sana,” kata Novel.

Hal tersebut menurutnya akan memberikan dampak positif bagi perekonomian Indonesia. KIT Batang dikelola dan dimiliki oleh Konsorsium BUMN dan Perumda, yang terdiri dari PT Kawasan Industri Wijayakusuma (Persero), PT PP (Persero) Tbk, PT Perkebunan Nusantara IX (Persero), dan Perumda Batang. Selain menjadi salah satu perusahaan pengelola KIT Batang, PTPP juga berperan sebagai kontraktor utama dalam pembangunan beberapa proyek di kawasan tersebut.

Beberapa proyek yang tengah dikerjakan PTPP di KIT Batang, antara lain: proyek pematangan lahan, pembangunan Rumah Susun yang dimiliki oleh Kementerian PUPR, pembangunan Jalan KIT Batang Paket 1.4 yang dimiliki oleh Kementerian PUPR, pembangunan pipa transmisi gas bumi Cirebon- Semarang Tahap I Ruas Semarang-Batang yang dimiliki oleh Kementerian ESDM, dan pembangunan Pabrik Kaca Pertama di Indonesia yang dimiliki oleh KCC Glass Corporation Ltd.

“Pelaksanaan seremoni ini membuktikan bahwa KIT Batang sangat diminati oleh para investor raksasa. Hal tersebut terbukti dari telah habisnya penjualan area lahan fase pertama dari KIT Batang seluas 450 hektare sehingga saat ini pengembangan KIT Batang memasuki fase kedua dimana pengembangan kawasan mencakup seluas 1.000 hektare,” ujar Novel.

Novel menambahkan, KIT Batang merupakan salah satu kawasan pilihan di Indonesia yang ditawarkan menjadi sentra industri baru dengan harapan mampu mendatangkan investor asing untuk berinvestasi di Indonesia. “Sementara itu, PTPP sebagai anggota konsorsium yang juga berperan sebagai kontraktor nasional terbesar dan terbaik saat ini siap bersinergi dengan LG Energy Solution dalam pembangunan pabrik dengan kualitas terbaik,” terangnya.

KIT Batang diketahui memiliki beberapa keunggulan dan potensi antara lain: harga lahan yang murah dan bersaing, minim konflik sosial, UMR yang kompetitif, serta dukungan oleh sarana dan prasarana yang cukup lengkap dan memadai sebagai fasilitas penunjang. Proyek pembangunan KIT Batang merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) yang digagas Pemerintah yang bertujuan mendorong penguatan sektor industri di Indonesia.

Karena itu, PTPP selalu mendukung setiap program yang dicanangkan oleh Pemerintah dalam rangka meningkatkan geliat perekonomian di Indonesia. Diketahui, KIT Batang terletak di Kabupaten Batang Provinsi Jawa Tengah yang memiliki total luas lahan untuk dikembangkan seluas 4.300 hektare. Pembangunan KIT Batang dibagi menjadi 3 (tiga) kluster, yaitu Kluster I seluas 3.100 hektare, Kluster II seluas 800 hektare, dan Kluster III seluas 400 hektare.

Novel mengatakan, kementerian/lembaga telah berkolaborasi dengan Pemerintah Daerah dalam membangun dan menyiapkan fase pertama seluas 450 hektare di KIT Batang di mana seluruh area tersebut telah digunakan untuk pembangunan berbagai industri, mulai dari pabrik kaca, pabrik pipa, hingga pabrik baterai listrik.

“PTPP optimis bahwa kehadiran berbagai industri besar di KIT Batang akan membawa dampak baik bagi masyarakat terutama penyediaan lapangan pekerjaan. Selain itu, kehadiran industri besar tersebut tentunya akan turut meningkatkan pendapatan negara sehingga berdampak terhadap perekonomian nasional,” pungkasnya.

208