Home Teknologi UI Bikin Bus LIstrik Asli Indonesia, Riset 10 Tahun, Harganya Menarik Minat

UI Bikin Bus LIstrik Asli Indonesia, Riset 10 Tahun, Harganya Menarik Minat

Jakarta, Gatra.com - Universitas Indonesia membutuhkan waktu riset selama sepuluh tahun dan biaya belasan miliar untuk menciptakan bus listrik hasil desain dan produksi anak bangsa. Bus ini diklaim sebagai satu-satunya di Indonesia yang rancang bangun platform chassis-nya, sistem penggerak, sistem rem, sistem kendali, inverter, dashboard, dan sistem pendinginnya (air conditioning) dirancang oleh para ahli UI dan dibangun oleh perusahaan-perusahaan dalam negeri. Dengan demikian, tingkat komponen dalam negeri (TKDN) bus ini adalah yang tertinggi di Indonesia untuk kelas bus berukuran besar, yaitu ukuran panjang 12 meter dan bobot maksimal 16 ton.

Universitas Indonesia (UI) menyerahkan secara simbolis bus listrik tersebut kepada Pemerintah untuk mendukung penyelenggaraan Presidensi G20, Jumat (10/06).

Bus listrik tersebut dapat terwujud berkat dukungan Pemerintah melalui Lembaga Pengembangan Dana Pendidikan (LPDP) yang menginvestasikan dana pengembangan sebesar Rp12,65 milyar untuk pengembangan platform bus listrik dan Rp5 milyar untuk pengembangan sistem penggerak (motor listrik) oleh UI. Saat ini, kegiatan pengembangan telah sepenuhnya selesai dan UI melalui mitra PT Mobil Anak Bangsa (MAB) telah siap mengkomersialkan hasil penelitian berupa bus listrik.

Bus yang diserahkan juga telah siap melalui uji tipe sertifikasi oleh Kementerian Perhubungan. Saat ini, bus listrik UI adalah satu-satunya prototipe bus berukuran besar hasil penelitian universitas di Indonesia yang siap disertifikasi uji tipe, dan setelahnya siap digunakan di jalan raya.

Bus listrik yang dihasilkan UI, dapat dibeli dengan harga sangat bersaing (sekitar 5 milyar Rupiah) dan sudah sesuai dengan regulasi pemerintah terkait kendaraan yang beroperasi di jalan raya. Penelitian kendaraan listrik UI juga telah melahirkan perusahaan pemula (startup) teknologi, yaitu PT NSAD yang sangat mumpuni dalam bidang perancangan sistem elektronika dan kendali di tingkat nasional.

Dalam sambutannya, Direktur LPDP Andin Hadiyanto menyampaikan ucapan selamat dan apresiasi setinggi - tingginya kepada Tim UI yang telah berhasil menyelesaikan prototipe Bus Listrik siap uji tipe. “Hasil tersebut bukanlah sesuatu yang instan karena telah melalui jalan panjang penelitian selama kurang lebih 10 tahun proses yang telah dijalani dan telah menghasilkan output yang tidak hanya berupa produk fisik (tangible), tetapi juga output dan outcome yang tak ternilai (intangible) diantaranya adalah talenta periset kendaraan listrik (dosen/mahasiswa/ alumni), kekayaan intelektual (KI), peningkatan kapasitas lembaga dan lain–lain,” kata Andin menjelaskan.

Dalam kesempatan itu, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyinggung Instruksi Bapak Presiden tentang Percepatan Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri pada Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah yang diarahkan untuk mengarusutamakan belanja APBN maupun APBD untuk produk dalam negeri. Hal ini dikaitkan dengan potensi pasar bus yg sifatnya captive. Misalnya, potensi pasar untuk bus trans kota. Banyak Pemerintah Daerah yang sudah memiliki armada bus trans kotanya (seperti Transjakarta, Trans Solo, Trans JogJa, Trans Deli, Bus Kita, dll).

Selain itu, terdapat captive market pada bus platform bandara (bus shuttle dan transit/transfer gate); bus transportasi dari kota ke bandara (yg dikelola oleh DAMRI), serta bus kendaraan dinas K/L. Ini adalah peluang besar bagi Indonesia karena bus listrik yang dihasilkan UI ini tidak hanya produk rancangan dan buatan dalam negeri tetapi juga bermerek nasional. Oleh sebab itu, Pemerintah perlu menciptakan pasarnya dan memberikan insentif industri, pembeli, dan penggunanya.

940