Baghdad, Gatra.com- Korban tewas Irak akibat demam berdarah Krimea-Kongo yang ditularkan melalui kutu  meningkat menjadi 27 tahun ini. Demikian menurut angka terbaru yang dirilis Sabtu oleh pihak berwenang yang berjuang untuk menahan wabah. AFP, 11/06.

Angka terbaru menandai kenaikan tajam dari jumlah korban bulan lalu, ketika 12 kematian tercatat di antara 55 kasus yang terdaftar sejak awal tahun.

Provinsi selatan Dhi Qar, yang dikenal dengan peternakan sapi dan ternak lainnya, adalah tempat dengan jumlah kasus tertinggi, dengan 61 orang jatuh sakit sejauh ini.

Pihak berwenang telah melakukan kampanye disinfeksi dan menindak rumah potong hewan yang tidak mengikuti protokol kebersihan. Beberapa provinsi juga telah melarang pergerakan ternak melintasi perbatasan mereka.

Peternak dan pekerja rumah jagal adalah yang paling terkena dampak penyakit ini, kata kementerian kesehatan.

Penyakit yang dikenal sebagai demam Kongo menyebabkan pendarahan hebat. Orang biasanya tertular melalui kontak dengan darah hewan yang terinfeksi, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

"Sejak awal tahun, 162 kasus demam berdarah telah dicatat, termasuk 27 kematian," kata juru bicara kementerian kesehatan Seif al-Badr, Sabtu.

Dia mengatakan kematian pertama telah dicatat di wilayah otonomi Kurdistan Irak utara, menambahkan bahwa setengah dari total kasus yang tercatat telah pulih.

Endemik di Afrika, Asia, Timur Tengah dan Balkan, penyakit ini memiliki tingkat kematian antara 10 dan 40 persen, kata WHO. Juru bicara pemerintah menambahkan bahwa kementerian sedang bekerja untuk mendeteksi kasus sedini mungkin.