Home Olahraga Greysia Pamit dari Bulutangkis, Penuh Haru dan Kenang Memori Final Piala Uber di Istora Senayan

Greysia Pamit dari Bulutangkis, Penuh Haru dan Kenang Memori Final Piala Uber di Istora Senayan

Jakarta, Gatra.com – Suasana haru mengiringi acara perpisahan Greysia Polii sebagai pebulutangkis. Pemain kelahiran 11 Agustus 1987 itu secara resmi gantung raket dari dunia tepok bulu di Istora Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Minggu (12/6).

Acara bertajuk ‘Testimonial Day’ tersebut menjadi persembahan terakhir Greysia untuk bulutangkis Indonesia. Dia mengakhiri kiprahnya selama 30 tahun sebagai pebulutangkis dan 19 tahun menghuni Pelatnas Cipayung.

“Perjalanan yang panjang, dibutuhkan 30 tahun untuk mencapai semua apa yang dicita-citakan dari kecil dan itu tidak terlepas dari dukungan masyarakat Indonesia, keluarga, dukungan teman-teman yang ada di sini,” kata Greysia di Istora.

Bagi Greysia, Istora Senayan menyimpan banyak kenangan. Dia lantas bercerita momen tim putri Indonesia yang tak dipandang justru dapat maju ke final Piala Uber 2008.

“Saya merasa kadang tidak pantas berada di sini, tapi saya benar-benar berterima kasih dan saya mengucapkan syukur kepada Tuhan atas semua yang diberikan,” imbuhnya.

Greysia menyampaikan terima kasih ke pemerintah, PBSI, keluarga, pelatih, pemain senior dan junior, seluruh kawan dan lawan, hingga para karyawan dan staf Pelatnas PBSI. Kemudian, juga klub yang membesarkan namanya PB Jaya Raya dan Eng Hian Badminton Academy (EBHA).

“Terima kasih juga untuk partner saya, Apriyani Rahayu yang sudah mengantar saya bisa berprestasi,” kata Greysia. Mereka tampak berkali-kali berpelukan haru, seperti saat Greysia/Apriyani merebut medali emas Olimpiade Tokyo 2020.

Acara itu turut dihadiri langsung oleh Menpora Zainudin Amali, Ketua Umum (Ketum) PP PBSI Agung Firman Saputra, Ketua Harian PBSI Alex Tirta, Sekjen PBSI Fadil Imran, dan Ketua NOC Indonesia Raja Sapta Oktohari.

Menpora Amali memberikan jaketnya kepada Greysia sebagai bentuk apresiasi. Dia berterima kasih atas dedikasi Greysia, dan menyebut bulutangkis melekat di dalam darah Greys.

Senada dengan Amali, Ketum PP PBSI Agung Firman Sampurna juga memberikan penghormatan dan ucapan terima kasih atas dedikasi, perjuangan, dan inspirasi untuk istri Felix Djimin tersebut.

Greysia diketahui punya etos yang luar biasa. Dengan semangat pantang menyerah, dia bisa bangkit dari keterpurukan di Olimpiade London 2012 hingga berhasil meraih medali emas Olimpiade Tokyo 2020.

Greysia merasa terharu atas berbagai sambutan positif yang mengalir kepadanya. Dedikasi selama 30 tahun di dunia bulutangkis Indonesia dan 19 tahun bersama Pelatnas Cipayung berakhir dengan manis.

Sejumlah gelar juara telah diraih Greysia, mulai SEA Games, Asian Games, hingga Olimpiade. Selain itu, juga gelar-gelar di turnamen internasional. Tak heran banyak orang terutama insan bulutangkis Tanah Air merasa kehilangan atas pensiunnya Greysia.

230