Home Regional PMK Masih Ganas, Penutupan Pasar Hewan di Kudus Bakal Diperpanjang

PMK Masih Ganas, Penutupan Pasar Hewan di Kudus Bakal Diperpanjang

Kudus, Gatra.com - Pemerintah kabupaten (Pemkab) Kudus, Jawa Tengah, bakal memperpanjang penutupan sejumlah pasar hewan. Menyusul masih mewabahnya penyakit mulut dan kuku (PMK) di Kota Kretek.

Bupati Kudus, HM Hartopo mengatakan, berdasarkan peta penyebaran PMK di Kudus merata di sembilan kecamatan. Rinciannya, terdapat 17 desa tertular dengan total 296 ekor mengalami gejala klinis, sebanyak 185 ekor sembuh.

"Berikutnya 13 ekor dipotong paksa, ada 97 ekor tengah diobati dan satu ekor mati terkena PMK. Positif PMK ada 11 ekor di antaranya 10 ekor sembuh dan satu mati. Ini data per 12 Juni," ujarnya di Pendapa Kabupaten Kudus, Selasa (14/6).

Lanjutnya, perpanjangan penutupan pasar hewan ini ditempuh lantaran belum ada penurunan yang signifikan akan penyakit ternak tersebut. Sehingga penutupan pasar hewan yang dimulai 8-19 Juni akan diperpanjang.

"Penutupan sampai kondisi normal kembali. Paling tidak ada penurunan yang tidak terlalu siginifikan akan kita buka. Ini akan kita perpanjang karena kita masih ada lonjakan perpanjang lagi, dua pekan," terangnya.

Meski begitu, ia membuat pengecualian untuk ternak kambing yang hendak dijual di pasar. Sementara untuk kerbau dan sapi dipastikan tidak diperbolehkan.

"Pasar ternak sapi dan kerbau saya suruh tutup dulu, dan untuk kambing kita biarkan karena kambing sampai saat ini belum ada temuan," jelasnya.

Masih tingginya angka kasus PMK di Kudus, disebutkannya lantaran minimnya tim yang melakukan penanganan di lapangan.

"Tentunya penanganan kali ini lebih baik baik daripada kemarin. Karena kita suruh bentuk tim. Dan untuk tim itu ada dua tim karena keterbatasan SDM. Dua tim ini setiap hari mobile," ungkapnya.

Terpisah, Kabid Peternakan dari Dinas Pertanian dan Pangan Kudus, Agus Setiawan, mengaku bakal terlebih dahulu berkoordinasi dengan pihak terkait dan langkah-langkah terukur, soal perpanjangan penutupan pasar hewan tersebut.

"Masih ditutup, nanti kita buat kajian dulu hasil evaluasi seperti apa, kita kaji dulu hasilnya seperti apa, kan berdasarkan kajian dan evaluasi tidak serta-merta kita tutup. Untuk stok obat hewan ternak terbatas tidak sampai 100 pcs," ungkapnya.

1172