Home Regional Indukan Sapi Terpapar PMK, Bayi Sapi Tewas Kurang Nutrisi, Ini Yang Harus Dilakukan

Indukan Sapi Terpapar PMK, Bayi Sapi Tewas Kurang Nutrisi, Ini Yang Harus Dilakukan

Karanganyar, Gatra.com- Dinas Pertanian Peternakan dan Perikanan (Dispertan PP) Karanganyar mencatat tiga ekor anakan sapi mati karena kekurangan nutrisi. Virus PMK yang menginveksi indukan menyebabkan produksi susu terhenti. Akibatnya, anak sapi tak mendapatkan nutrisi cukup di masa tumbuh kembangnya. Lantaran usia masih bayi, anakan sapi juga tak biasa mendapatkan makanan pengganti susu.

"Ada tiga ekor anakan sapi mati. Induknya kena PMK. Produksi susu induknya terhenti. Anaknya kelaparan sampai sakit dan mati. Anaknya menyusu tapi enggak keluar air susunya," kata Kepala Dinas Dispertan PP Karanganyar, Siti Maesyaroch kepada wartawan di Karanganyar, Selasa (21/6).

Anakan sapi mati akibat indukan terpapar PMK merupakan kasus anyar. Para peternak tak boleh membiarkan kondisi semacam ini. Jika menemui potensi tersebut, peternak diminta langsung memberi bantuan asupan nutrisi. Bisa berupa susu formula maupun susu sapi murni.

"Seperti pada manusia. Jika ibu sakit, ASI nya berkurang. Agar bayi tetap bertahan hidup, harus diberi susu formula," katanya.

Sementara itu hingga Senin (20/6) sebanyak 270 sapi di Kabupaten Karanganyar suspek terpapar PMK. Siti mengatakan ratusan hewan ternak sapi suspek PMK tersebar di enam kecamatan. Kecamatan itu meliputi Tawangmangu, Jumapolo, Tasikmadu, Kebakkramat, Mojogedang dan Jaten.

Jika dibanding dengan jumlah populasi hewan ternak sapi di Karanganyar mencapai 7.000-an ekor, Siti mengatakan temuan kasus PMK yang ada dinilai relatif kecil.

"Prosentasenya sangat kecil untuk kasus PMK. Jadi kami harap peternak jangan gelisah dan panik. Banyak sapi yang sembuh contohnya di Jumapolo," kata Siti.

Berbagai upaya terus dilakukan Pemkab Karanganyar dalam mengatasi wabah PMK. Selain memberikan bantuan obat-obatan, juga vitamin bagi peternak di Karanganyar. Siti hanya meminta peternak tidak perlu resah dan panik menghadapi wabah PMK. Yang terpenting, menurut dia, peternak melakukan karantina hewan ternaknya jika diketahui sakit dengan suhu tubuh diatas 39 derajat celcius dan mulut mengeluarkan air liur berlebih. Karantina dilakukan untuk memisahkan ternak sehat dengan yang sakit.

"Kalau ada yang sakit langsung dikarantina. Jangan dicampur dengan yang sehat agar tidak menular. Lalu kasih obat-obatan dan vitamin," katanya.

Dispertan PP Karanganyar kini tinggal menunggu vaksinasi ternak dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. Vaksinasi untuk mengatasi wabah PMK secara simbolis telah dilakukan oleh Menteri Pertanian di Sukoharjo. Diperkirakan vaksinasi massal hewan ternak baru akan dilakukan pada dua bulan ke depan.

"Sekarang baru mengajukan dana stumulan Rp150 juta untuk obat-obatan ternak," katanya.

2097