Home Regional Tujuh Sapi Positif PMK, Purworejo Bentuk Tim URC Cegah Wabah

Tujuh Sapi Positif PMK, Purworejo Bentuk Tim URC Cegah Wabah

Purworejo, Gatra.com-Wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang menyerang hewan ternak telah masuk di Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah. Diketahui, 7 ekor sapi milik salah satu blantik (pedagang sapi) di Desa Somorejo, Kecamatan Bagelen, positif terjangkit virus PMK.

Informasi ini pun dibenarkan oleh Kabid Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner (Keswan dan Kesmavet) pada Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Purworejo, drh Widarti. Untuk mengantisipasi merebaknya virus yang tak menular pada manusia ini, Pemkab Purworejo pun telah membentuk tim URC (Unit Reaksi Cepat).

"Dari 35 kabupaten/kotabyang ada di Jawa Tengah, Kabupaten Purworejo yang paling terakhir melaporkan ada kasus PMK. Sapi-sapi yang terinfeksi itu milik pedagang sapi. Tanggal 15 Juni ada laporan 10 ekor sapi mengalami gejala, kemudian Balai Besar Veteriner (BBVet) Wates ke lokasi kandang ambil sampel. Tanggal 16 Juni hasilnya keluar, 7 ekor positif PMK," jelas drh Widarti saat ditemui di kantornya, Selasa (21/6/2022).

Diduga, pedagang sapi tersebut membeli atau kulakan sapi di Palian, Kabupaten Kulonprogo, DIY. Meskipun baru di Desa Somorejo yang terkonfirmasi positif PMK, tidak menutup kemungkinan bisa menyebar ke daerah lain.

Menjelang Hari Raya Iduladha, DKPP Kabupaten Purworejo akan memberikan sosialisasi kepada takmir masjid dan panitia kurban pada tanggal 30 Juni mendatang. "Hewan yang terinfeksi PMK boleh dipotong, tetapi harus dengan pengawasan ketat, jangan dicampur dengan hewan kurban lain yang sehat," jelas Widarti.

Jumlah populasi ternak di Kabupaten Purworejo mencapai ratusan ribu. Rinciannya adalah, jumlah sapi 22.329 ekor, kerbau 1.123 ekor, kambing 256.302 ekor, domba 51.950 ekor dan babi 1.147 ekor.

"Imbauan kepada masyarakat, peternak agarvtidak panik karena virus PMK tidak bersifat zoonosis (tidak menular pada manusia). Ternak yang terjangkit pun masih bisa dikonsumsi. Kepada camat, lurah dan kepala desa, juga kami imbau untuk melarang masuknya hewan ternak berkuku belah seperti sapi, kerbau, kambing, dan babi ke wilayahnya. Segera laporkan jika ada ternak yang terindikasi gejala PMK ke DKPP kabupaten Purworejo," imbau Widarti.

Bagi peternak, pedagang yang hewan ternaknya rentan PMK, dianjurkan oleh Widarti untuk melakukan biosecurity ada kandang dan ternak. Biosecurity dengan cara penyemprotan disinfektan atau dengan bahan murah yaitu asam sutrat (citroen zuur). Jika kandangnya kosong, visa dibersihkan dengan karbol.

Gejala hewan yang mulai terinfeksi PMK sebenarnya mirip jika manusia terinfeksi virus, nafsu makan berkurang serta suhu tubuhnya hangat. Masa inkubasi virus ini adalah 14 hari, gejala klinis yang bisa dilihat, keluar liur berlebihan, hewan menggeretakan gigi, menggosokkan mulut, leleran mulut, suka menendangkan kaki. Efek ini disebabkan karena vesikula (lepuhan) pada membrane mukosa hidung dan bukal, lidah, nostril, moncong, bibir, puting, ambing, kelenjar susu, ujung kuku, dan sela antar kuku.

1091