Home Ekonomi Dorong Ekspor-Impor, IPC TPK Layani Rute Baru Tujuan Mediterania

Dorong Ekspor-Impor, IPC TPK Layani Rute Baru Tujuan Mediterania

Jakarta, Gatra.com – IPC Terminal Petikemas/IPC TPK menyambut sandarnya MV Hammonia Lipsia di Terminal 3, Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta yang melayani rute baru tujuan Mediterania. Kapal ini rencana menempuh rute Marco Polo (Taicang – Da Chan Bay – Jakarta – Salerno – Civitaveccia – La Spezia).

Dengan demikian, ini merupakan layanan rute baru keempat yang dibuka IPC TPK di sepanjang 2022. Menggandeng Pelayaran Kalypso Compagnia Di Navigazione dengan Agen Kaiso Line, rute baru ini diharapkan dapat mendorong geliat ekspor impor Indonesia yang sempat lesu di Mei lalu.

IPC Terminal Petikemas/IPC TPK buka rute baru tujuan Mediterania. (Dok. IPC TPK.fly)

“Kami akan secara proaktif mendorong hadirnya kapal dengan rute-rute baru. Harapan kami dengan dibukanya rute baru ini dapat menggenjot aktifitas ekspor impor khususnya untuk komoditas non migas. Langkah ini juga merupakan upaya untuk mendukung penurunan biaya logistik dan mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat," ujar Direktur Utama IPC TPK, Wahyu di Jakarta, Kamis (23/6).

Dalam keterangan yang diterima Gatra.com disebutkan bahwa kapal Hammonia Lipsia yang berbendera Liberia tersebut memiliki LOA 220,48 meter, BEAM 32,24 meter, dan Draught 10,5 meter. Kapal ini rencananya akan dilakukan bongkar muat sebanyak 467 TEUs di Terminal 3 IPC TPK.

Sebelumnya IPC TPK juga telah menjalin kerja sama dengan beberapa pelayaran untuk membuka layanan rute baru. Di antaranya Kapal KM Project dengan rute Jakarta - Port Klang, MV Meratus Sorong dengan rute China Indonesia Express, bekerja sama dengan Meratus. Di samping itu, IPC TPK juga melayani MV MTT Samalaju dari Pelayaran Bengal Tiger Line dengan rute China Indonesia Service.

IPC Terminal Petikemas/IPC TPK buka rute baru tujuan Mediterania. (Dok. IPC TPK.fly)

“Layanan rute baru ini diharapkan memberikan dampak postif kepada eksportir dan importir karena dapat membuka peluang untuk ekspansi pasar ke negara-negara baru yang pada akhirnya akan memberikan dampak yang baik untuk ekonomi nasional” tutup Wahyu.

Sebagai catatan, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan nilai ekspor Indonesia di Mei 2022 mengalami penurunan 21,29%. Sementara nilai impor Indonesia mengalami penuruan 5,81% dibandingkan bulan sebelumnya.

173